Sunday, March 6, 2011

pokok

KELEBIHAN MEMBACA AL QURAN

KLIK DI SINI

SOALAN OBJEKTIF T 4

KLIK

MUKJIZAT NABI MUHAMMAD SAW

Tradisi Islam banyak menceritakan bahwa pada masa kelahiran dan masa sebelum kenabian, Muhammad sudah diliputi banyak irhasat (pertanda).[4] Muhammad dilahirkan pada tanggal 22 April 570 di kalangan keluarga bangsawan Arab, Bani Hasyim. Ibnu Hisyam, dalam Sirah Nabawiyah menuliskan Muhammad memperoleh namanya dari mimpi ibunya,[5] Aminah binti Wahab ketika mengandungnya. Aminah memperoleh mimpi bahwa ia akan melahirkan "pemimpin umat". Mimpi itu juga yang menyuruhnya mengucapkan, "Aku meletakkan dirinya dalam lindungan Yang Maha Esa dari segala kejahatan dan pendengki." Kisah Aminah dan Abdul Muthalib juga menunjukkan bahwa sejak kecil Muhammad adalah anak yang luar biasa.[6]

Berikut ini adalah irhasat yang terjadi pada saat sebelum, sesudah kelahiran dan masa kecil Muhammad:
[sunting] Sebelum dan sesudah kelahiran

* Aminah binti Wahab, ibu Muhammad pada saat mengandung Muhammad tidak pernah merasa lelah seperti wanita pada umumnya,
* Raja Khosrow (Kekaisaran Sassania dari Persia) dan para pendita Majusi bermimpi yang menakutkan.[7]
* Dinding istana Raja Khosrow tiba-tiba retak dan empat belas menaranya Dewan Kekaisaran ini runtuh,[8]
* Padamnya api yang disembah penganut Agama Majusi secara tiba-tiba,
* Terjadinya gempa yang merobohkan tempat ibadah di sekitar Kerajaan Rum,
* Danau dan sawah mengering.
* Saat melahirkan Muhammad, Aminah binti Wahab tidak merasa sakit seperti wanita sewajarnya.
* Keluarnya cahaya dari faraj Aminah yang menerangi istana negeri Syam.[9]
* Muhammad dilahirkan dalam keadaan sudah berkhitan.[10]
* Lahir dengan tali pusar sudah terputus.[11]

[sunting] Balita dan kanak-kanak

* Halimah binti Abi-Dhua'ib, ibu susuan Muhammad dapat menyusui kembali setelah sebelumnya ia dinyatakan telah kering susunya.[12] Halimah dan suaminya pada awalnya menolak Muhammad karena yatim. Namun, karena alasan ia tidak ingin dicemooh Bani Sa'd, ia menerima Muhammad. Selama dengan Halimah, Muhammad hidup nomaden bersama Bani Sa'd di gurun Arab selama empat tahun.[13]
* Ternak kambing Halimah menjadi gemuk-gemuk dan susunya pun bertambah,[14]
* Pada usia 5 bulan ia sudah pandai berjalan, usia 9 bulan ia sudah mampu berbicara dan pada usia 2 tahun ia sudah bisa dilepas bersama anak-anak Halimah yang lain untuk menggembala kambing.
* Abdul Muthalib, kakek Muhammad menuturkan bahwa berhala yang ada di Ka'bah tiba-tiba terjatuh dalam keadaan bersujud saat kelahiran Muhammad. Ia juga menuturkan bahwa ia mendengar dinding Ka'bah berbicara,[15] "Nabi yang dipilih telah lahir, yang akan menghancurkan orang-orang kafir, dan membersihkan dariku dari beberapa patung berhala ini, kemudian memerintahkan untuknya kepada Zat Yang Merajai Seluruh Alam Ini."[16]
* Ketika Muhammad berusia empat tahun,[17] ia pernah dibedah perutnya oleh dua orang berbaju putih yang terakhir diketahui sebagai malaikat. Peristiwa itu terjadi di ketika Muhammad sedang bermain dengan anak-anak Bani Sa'd dari suku Badui. Setelah kejadian itu, Muhammad dikembalikan oleh Halimah kepada Aminah.[18] Sirah Nabawiyyah, memberikan gambaran detai bahwa kedua orang itu, "membelah dadanya, mengambil jantungnya, dan membukanya untuk mengelurkan darah kotor darinya. Lalu mereka mencuci jantung dan dadanya dengan salju."[19] Peristiwa seperti itu juga terulang 50 tahun kemudian saat Muhammad diIsra'kan ke Yerusalem lalu ke Sidratul Muntaha dari Mekkah.[20]
* Dikisahkan pula pada masa kecil Muhammad, ia telah dibimbing oleh Allah. Hal itu mulai tampak setelah ibu dan kakeknya meninggal. Dikisahkan bahwa Muhammad pernah diajak untuk menghadiri pesta dalam tradisi Jahiliyah, namun dalam perjalanan ke pesta ia merasa lelah dan tidur di jalan sehingga ia tidak mengikuti pesta tersebut.[21]

[sunting] Remaja

* Pendeta Bahira menuturkan bahwa ia melihat tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad. Muhammad saat itu berusia 12 tahun sedang beristirahat di wilayah Bushra dari perjalannya untuk berdagang bersama Abu Thalib ke Syiria. Pendeta Bahira menceritakan bahwa kedatangan Muhammad saat itu diiringi dengan gumpalan awan yang menutupinya dari cahaya matahari. Ia juga sempat berdialog dengan Muhammad dan menyaksikan adanya sebuah "stempel kenabian" (tanda kenabian) di kulit punggungnya.[22]
* Tanah yang dilalui oleh unta Muhammad diperpendek jaraknya oleh Jibril, sebelah sisi kanan dijaga oleh Israfil dan sisi kirinya dijaga oleh Mikail kemudian mendung menaunginya.[23][24]

[sunting] Mukjizat

Berikut adalah mukjizat-mikjizat yang diperolehnya ketika Muhammad telah menerima wahyu ketika ia berusia 40 tahun. Abu Sa'ad an-Nisaburi menyebutkan dalam bukunya yang berjudul Kitabu Syarafil Musthafa, bahwa kekhususan Muhammad berjumlah enam puluh. Sebagian ulama menyebutkan bahwa Nabi saw. telah dianugerahi tiga ribu mukjizat dan kekhususan. Sedangkan didalam Al-Quran itu sendiri terdapat sekitar enam puluh ribu mukjizat. [25].
[sunting] Fisik

* Dapat melihat dengan jelas dalam keadaan gelap.[26]

* Wajah Muhammad memancarkan cahaya dikegelapan pada waktu sahur.[27]

* Dua Sahabat Muhammad dibimbing oleh dua cahaya, setelah bertemunya.[28]

* Peluh yang keluar dari tubuh Muhammad memiliki bau harum,[29] jika Muhammad berjabat tangan dengan seseorang maka aroma harum itu akan membekas selama beberapa hari ditangan orang tersebut.[30]

* Tubuh Muhammad memancarkan petir ketika hendak di bunuh oleh Syaibah bin 'Utsman pada Perang Hunain.

* Muhammad yang sanggup menghancurkan batu besar dengan tiga kali pukulan, dikala menjelang Perang Khandaq, padahal pada saat itu Muhammad belum makan selama 3 hari.[31]

* Muhammad sanggup merubuhkan Rukanah al-Mutthalibi bin Abdu Yazid, seorang pendekar pegulat kekar Kota Mekkah, hanya dengan dorongan saja.

[sunting] Do'a

* Mendo'akan kedua mantan menantunya (Uthbah dan Uthaibah) dimakan binatang buas, setelah mereka berkata kasar kepada Muhammad.[32]

* Mendoakan untuk menumbuhkan gigi salah seorang sahabatnya bernama Sabiqah yang rontok sewaktu perang.

* Mendoakan Anas bin Malik dengan banyak harta dan anak.[33]

* Mendoakan supaya Kerajaan Kisra hancur, kemudian doa tersebut dikabulkan.[34]

* Mendoakan Ibnu Abbas menjadi orang yang faqih dalam agama Islam.[35]

[sunting] Kharisma dan kewibawaan

* Tatapan mata membuat Umar bin Al-Khaththab dan Abu Jahm lari terbirit-birit, ketika mereka berencana untuk membunuh Muhammad pada malam hari.[36]

* Tatapan mata yang menggetarkan Ghaurats bin Harits, yaitu seorang musuh yang pernah menghunus pedang kearah leher Muhammad.[37]

* Menjadikan tangan Abu Jahal kaku.

* Jin yang bernama Muhayr bin Habbar membantu dakwah Muhammad, kemudian jin itu diganti namanya oleh Muhammad menjadi Abdullah bin Abhar.

[sunting] Menghilang, menidurkan dan mengalahkan musuh

* Menghilang saat akan dibunuh oleh utusan Amr bin at-Thufail dan Ibad bin Qays utusan dari Bani Amr pada tahun 9 Hijriah atau Tahun Utusan[38]

* Menghilang saat akan dilempari batu oleh Ummu Jamil, bibi Muhammad ketika ia duduk di sekitar Ka'bah dengan Abu Bakar.[39]

* Menghilang saat akan dibunuh Abu Jahal dimana saat itu ia sedang salat.[40]

* Menidurkan 10 pemuda Mekkah yang berencana membunuhnya dengan taburan pasir. Keluarnya beliau melalui orang-orang yang menunggunya di pintu rumahnya untuk membunuhnya.

* Melemparkan segenggam tanah ke arah musuh sehingga mereka dapat dikalahkan pada Perang Hunain.

[sunting] Fenomena Alam

* Menghentikan gempa yang terjadi di Mekkah[41] dan Madinah,[42] dengan cara menghentakkan kakinya dan memerintahkan bukit supaya tenang.

* Menurunkan hujan[43] dan meredakan banjir saat musim kemarau tahun 6 Hijriah di Madinah yang saat itu mengalami musim kemarau.[44]

* Berbicara dengan gunung untuk mengeluarkan air bagi Uqa'il bin Abi Thalib yang kehausan.

* Menahan matahari tenggelam.[45]

* Membelah bulan dua kali untuk membuktikan kenabiannya pada penduduk Mekkah.[46][47]

* Bumi menelan seorang Quraisy yang hendak membunuh Muhammad dan Abu Bakar pada saat hijrah.

[sunting] Makanan dan minuman

* Paha kambing yang telah diracuni berbicara kepada Muhammad setelah terjadi Perang Khaibar.[48]

* Makanan yang di makan oleh Muhammad mengagungkan Nama Allah.[49]

* Makanan sedikit yang bisa dimakan sebanyak 800 orang pada Perang Khandaq.[50]

* Roti sedikit cukup untuk orang banyak.[51]

* Sepotong hati kambing cukup untuk 130 orang.[52]

* Makanan yang dimakan tidak berkurang justru bertambah tiga kali lipat.[53]

* Menjadikan beras merah sebanyak setengah kwintal yang diberikan kepada orang Badui Arab tetap utuh tidak berkurang selama berhari-hari.[54]

* Ikan al Anbar menjadi hidangan bagi 300 pasukan Muhammad.[55]

* Menjadikan minyak samin Ummu Malik tetap utuh tidak berkurang walau telah diberikan kepada Muhammad. [56]

* Air memancar dari sela-sela jari.[57] Kemudian air itu untuk berwudhu 300 orang sahabat hanya dengan semangkuk air.[58][59][60]

* Wadah yang selalu penuh dengan air, walau sudah dituangkan hingga habis.[61]

* Mengeluarkan air dari sumur yang ada ditengah gurun pasir, ketika Khalid bin walid pada saat itu masih menjadi musuhnya.[62]

* Mengeluarkan mata air baru untuk pamannya Abu Thalib yang sedang kehausan.[63]

* Semangkuk susu yang bisa dibagi-bagikan kepada beberapa orang-orang Shuffah, Abu Hurayrah dan Muhammad.[64]

* Susu dan kencing unta bisa menyembuhkan penyakit orang Urainah.[65]

[sunting] Bayi, hewan, tumbuhan dan benda mati

* Seorang bayi berumur satu hari bersaksi atas kerasulan Muhammad.[66]

* Bayi berumur 2 tahun memberi salam kepada Muhammad.[67]

* Persaksian seekor srigala[68], biawak[69] dan kadal[70] terhadap kerasulan Muhammad.

* Seekor kijang berbicara kepada Muhammad.[71]

* Berbicara dengan beberapa ekor unta.[72][73][74]

* Unta besar yang melindungi Muhammad dari kejahatan Abu Jahal.[75]

* Seekor burung mengadu kepada Muhammad tentang kehilangan anaknya.[76]

* Pohon kurma dapat berbuah dengan seketika.[77]

* Batang pohon kurma meratap kepada Muhammad.[78][79][80]

* Sebuah tandan kurma yang bercahaya diberikan kepada Qatadah bin Nu'man sebagai obor penerang jalannya pulang.[81]

* Pohon menjadi saksi dan dibuat berbicara kepada Muhammad dan orang dusun (Arab Badui).[82][83]

* Memerintahkan pohon untuk menjadi penghalang ketika Muhammad hendak buang hajat pada suatu perjalanan.[84]

* Batang kayu yang kering menjadi hijau kembali ditangannya.

* Permadani yang besaksi atas kerasulan Muhammad atas permintaan Malik bin as-Sayf.[85]

* Mimbar menangis setelah mendengar bacaan ayat-ayat Allah.[86]

* Batu,[87] pohon dan gunung[88] memberi salam kepada Muhammad.[89]

* Batu kerikil bertasbih ditelapak tangan Muhammad.[90]

* Memanggil batu agar menyeberangi sungai dan mengapung, menuju kearah Muhammad dan Ikrimah bin Abu Jahal.[91]

* Berhala-berhala runtuh dengan hanya ditunjuk oleh Muhammad.[92]

* Memberinya sebatang kayu yang berubah menjadi pedang kepada Ukasyah bin Mihsan, ketika pedangnya telah patah dalam sebuah pertempuran.

* Berbicara dengan gilingan tepung Fatimah yang takut dijadikan batu-batu neraka.

* Merubah emas hadiah raja Habib bin Malik menjadi pasir di Gunung Abi Qubaisy.

* Memerintahkan gilingan tepung untuk berputar dengan sendirinya.[93]

* Secara tiba-tiba ada sarang laba-laba, dua ekor burung yang sedang mengeramkan telur dan cabang-cabang pohon yang terkulai menutupi mulut gua di Gunung Thur, sewaktu Muhammad dan Abu Bakar bersembunyi dari kejaran orang Quraisy.[94]

[sunting] Menyembuhkan

* Menyembuhkan betis Ibnu al-Hakam yang terputus pada Perang Badar, kemudian Muhammad meniupnya, lalu sembuh seketika tanpa meresakan sakit sedikit pun.

* Menyembuhkan mata Qatadah tergantung di pipinya yang terluka pada Perang Uhud, kemudian oleh Muhammad mata tersebut dimasukkan kembali dan menjadi lebih indah dari sebelumnya.

* Menyembuhkan daya ingat Abu Hurayrah yang pelupa.[95]

* Menyembuhkan penyakit mata Ali bin Abi Thalib saat pemilihan pembawa bendera pemimpin dalam Perang Khaibar.[96]

* Menyembuhkan luka gigitan ular yang diderita Abu Bakar dengan ludahnya saat bersembunyi di Gua Hira[97] (dalam kisah lain dikatakan Gua Tsur)[98] dari pengejaran penduduk Mekah.

* Menyembuhkan luka bakar ditubuh anak kecil yang bernama Muhammad bin Hathib dengan ludahnya.[99]

* Menyembuhkan luka bakar Amar bin Yasir yang telah dibakar oleh orang-orang kafir.[100]

* Menyembuhkan anak yang bisu sejak lahir, sehingga bisa berbicara.[101]

* Menyembuhkan mata ayah Fudayk yang putih semua dan buta.[102]

* Air seni Muhammad pernah terminum oleh pembantunya yang bernama Ummu Aiman, sehingga menyembuhkan sakit perut pembantunya.[103]

* Menyembuhkan tangan wanita yang lumpuh dengan tongkatnya.

* Menyembuhkan penyakit kusta istri Mu'adz bin Afra' dengan tongkatnya.[104]

* Menyambung tangan orang Badui yang putus setelah dipotong oleh dirinya sendiri sehabis menampar Muhammad.

* Menyembuhkan putri raja yg cacat tanpa tangan & kaki.

* Mengeluarkan susu dan menyembuhkan penyakit pada domba milik Ummu Ma'bad.[105][106]

[sunting] Menghidupkan orang mati

* Menghidupkan anak perempuan yang telah mati lama dikuburannya.[107]

[sunting] Hal ghaib dan ru'yah

* Mendapatkan bantuan dari Malaikat Jundallah ketika dalam Perang Badar.[108]

* Mengetahui kejadian yang tidak dilihat olehnya.[109]

* Mengetahui apa yang telah terjadi, sedang terjadi, yang akan terjadi.

* Sanggup melihat dibalik punggungnya seperti melihat dari depan.[110][111]

* Sanggup melihat dan mendengar apa yang ada dilangit dan bumi.[112]

* Sanggup mengetahui isi hati sahabat dan lawannya.

* Mengetahui yang terjadi di dalam kubur.[113]

* Mengetahui ada seorang Yahudi yang sedang disiksa dalam kuburnya.[114]

* Meramalkan seorang istrinya ada yang akan menunggangi unta merah, dan disekitarnya ada banyak anjing yang menggonggong dan orang tewas. Hal itu terbukti pada Aisyah pada saat Perang Jamal di wilayah Hawwab yang mengalami kejadian yang diramalkan Muhammad.[115]

* Meramalkan istrinya yang paling rajin bersedekah akan meninggal tidak lama setelahnya dan terbukti dengan meninggalnya Zainab yang dikenal rajin bersedekah tidak lama setelah kematian Muhammad.[116]

* Meramalkan Abdullah bin Abbas akan menjadi "bapak para khalifah" yang terbukti pada keturunah Abdullah bin Abbas yang menjadi raja-raja kekhalifahan Abbasiyah selama 500 tahun.[117]

* Meramalkan umatnya akan terpecah belah menjadi 73 golongan.[118]

* Mengetahui nasib cucu-cucunya dikemudian hari, seperti nasib Hasan yang akan bermusuhan dengan Mua'wiyyah bin Abu Sufyan beserta keturunannya. Nasib Husain yang akan dibantai tentara Yazid, anak lelaki Mua'wiyyah disebuah Padang Karbala.[119]

* Mengetahui akan adanya Piagam Pemboikotan oleh tokoh-tokoh Quraisy.

soalan Negeri Ting 4 2010

KLIK DI SINI

TEKNIK MEMJAWAB

KLIK DI SINI

Thursday, March 3, 2011

JANGAN TINGGAL SOLAT

KBKK T4 2011

KLIK DI SINI

SOALAN SPM T4 04-08

KLIK DI SINI

SOALAN SPM T5 04-08

KLIK DI SINI

MODUL LATIHAN T4

Modul Sejarah Tingkatan 4 2011

Tanda kelahiran nabi Muhammad

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT yg tlah memberi sebaik-baik nikmat berupa Iman dan Islam.Shalawat dan doa keselamatan mari kita limpahkan selalu kpd Nabi Muhammad SAW berserta keluarga dan para sahabatnya.Amin

Setelah kemarin berkenalan dengan beliau Muhammad bin Abdullah, Nabi Muhammad SAW.Sekarang kita akan melihat cukup detail kisah kelahiran beserta tanda-tanda luar biasa dari Allah kepada alam semesta ini bahwa telah datang seorang nabi sebagai rahmat bagi sekalian alam, penyelamat uamt manusia dari kesesatan.Semoga bisa menambah tebal keimanan kita dan haqul yakin dengan IMAN yang kita pegang tidak lain adalah untuk mempertebal ketakwaan kpd Allah SWT dan mencintai utusanNya.

Dari Anas bin Malik radhiyalloohu 'anhu, dia berkata : " Rasulullah SAW bersabda : " Tidaklah beriman seseorang hingga aku lebih dicintai daripada anaknya, orang tuanya, dan seluruh manusia." (HR. Bukhori : 15 dan Muslim : 44 )

Kelahiran Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiulawal, Tahun Gajah di Mekah Al-Mukarramah sebagai pembuka rahmat di pelosok alam semesta.Kelahiran baginda mjd seribu satu tanda bahwa baginda akan mjd utusan terakhir dlm menyampaikan risalah Islam. Ia merupakan peristiwa utama dlm sejarah Islam.

Baginda mempunyai kelebihan luar biasa, bkn saja dilihat dlm konteks sebelum kelahirannya tetapi dlm konteks semasa dan selepas dilahirkan. Peristiwa luar biasa ini disebut sebagai Irhas. Irhas bermaksud satu perkara luar biasa bagi manusia yg normal dan hanya diberikan kpd calon nabi. Irhas dikategorikan kpd tiga:

1. Irhas yg dinyatakan di dlm kitab yg tdk boleh diubah atau dipindah.
2. Alamat-alamat kerasulan yg dibuktikan melalui perkabaran daripada orang alim melalui ilham dan sebagainya.
3. Kejadian luar biasa yg berlaku semasa kelahiran Nabi Muhammad SAW

Sehubungan itu masih banyak masyarakat Islam yg sebenarnya tdk mengetahui peristiwa di balik kelahiran baginda. Ini karena masih banyak lagi rahsia yg belum tersingkap. Sebenarnya banyak keajaiban yg berlaku sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Semasa Rasulullah SAW berada di dlm kandungan bundanya, Aminah, beliau tdk merasa susah sebagaimana dialami oleh ibu-ibu yg hamil. Kehamilannya disadari melalui kabar malaikat yg datang kpdnya ketika beliau sedang tidur. Malaikat mengatakan bahwa beliau telah mengandung seorang Nabi dan Penghulu kpd seluruh umat manusia. Selain itu kehamilannya ditandai dgn haidnya terputus dan berpindahnya cahaya daripada wajah Abdullah ke wajahnya.

Ketika Nur Muhammad masuk ke dlm rahim Aminah, Allah memerintahkan malaikat supaya membukakan pintu syurga Firdaus dan memberitahukan semua penghuni langit dan bumi. Tanah-tanah di sekitar kawasan tersebut yg kering mjd subur, pohon-pohon kayu rimbun dan berbuah lebat. Begitu juga hewan-hewan di darat dan di laut sibuk membincangkannya.

Peperangan tentara bergajah yg disebut di dlm Al-Quran surah Al-Fil, datang menyerang kota Mekah. Ia diketuai oleh tentera bergajah dgn menunggang seekor gajah besar bernama Mahmudi.Apabila mereka hampir sampai ke tempat tersebut, gajah-gajah itu berhenti dan mundur dgn izin Allah. Namun demikian, sekumpulan burung Ababil datang menyerang dan menghancurkan mereka sebagaimana yg disebut di dlm Al-Quran. Peristiwa ini amat menakjubkan dan diriwayatkan dlm kitab-kitab sejarah.

Aminah turut mengalami mimpi yg menakjubkan. Beliau menadah tangan ke langit dan melihat sendiri malaikat turun dari langit. Ia diumpamakan kapas putih yg terapung di angkasa. Kemudian malaikat tersebut berdiri di hadapannya. Ia berkata `Kabar bahagia untuk saudara, wahai ibu daripada seorang nabi. Putera saudara itu mjd penolong dan pembebas manusia. Namakan dia Ahmad. Semasa kelahiran Nabi Muhammad SAW, Aminah ditemani Asiah dan Maryam. Dlm hal ini ia merupakan satu isyarat bahwa Nabi Muhammad SAW lebih tinggi darajatnya daripada Nabi Isa AS dan Musa AS.

Keadaan ini diterangkan dlm kitab Taurat dan Injil bahwa akan datang seorang nabi pada akhir zaman. Semasa baginda dilahirkan, bundanya menyaksikan nur atau cahaya keluar dari tubuh badan baginda. Cahaya tersebut menyinari sehingga ke Istana Busra di Syria. Ia dilihat seolah-olah seperti anak panah bagaikan pelangi sehingga dari jauh kota-kota tersebut dapat dilihat. Ada juga yg berpendapat bahwa cahaya itu datang dan menerangi seluruh dunia. Ini dapat dijelaskan oleh sumber-sumber Arab yg paling awal yg menyatakan bahwa suatu cahaya terpancar dari rahim Aminah apabila baginda dilahirkan.

Aminah sendiri melihat baginda dlm keadaan terbaring dgn dua tangannya mengangkat ke langit seperti seorang yg sedang berdoa. Kemudian bundanya melihat awan turun menyelimuti dirinya sehingga beliau mendengar sebuah seruan ``Pimpinlah dia mengelilingi bumi Timur dan Barat, supaya mereka tahu dan dialah yg akan menghapuskan segala perkara syirik''. Selepas itu awan tersebut lenyap daripada pandangan Aminah. Setengah riwayat menyatakan nabi dilahirkan dlm keadaan memandang ke arah langit sambil meletakkan tangannya ke tanah sebagai tanda ketinggian martabatnya daripada semua makhluk.

Dikatakan juga pada malam kelahiran baginda, berhala-berhala yg terdapat di situ mengalami kerusakan dan kemusnahan.Menurut riwayat daripada Abdul Mutalib, ``Ketika aku sedang berada di Ka'bah, tiba-tiba berhala jatuh dari tempatnya dan sujud kpd Allah. Lalu aku mendengar suara dari dinding Ka'bah berkata, ``Telah lahir Nabi pilihan yg akan membinasakan orang kafir dan mensucikanku daripada berhala-berhala ini dan akan memerintahkan penyembahan yg Maha Mengetahui.''

Selain itu di tempat yg lain pula satu goncangan berlaku di Istana Kisra dan menyebabkan Istana tersebut retak, manakala 14 tiang serinya runtuh. Keadaan ini merupakan di antara tanda - tanda keruntuhan kerajaan tersebut.

Namun, api di negara Parsi yg tdk pernah padam hampir selama seribu tahun telah padam dgn sendirinya. Api tersebut merupakan api sembahan orang-orang Majusi yg dianggap sebagai Tuhan. Peristiwa itu amat mengejutkan orang Parsi.

Dlm waktu yg sama, pada malam kelahiran baginda, Tasik Sava yg dianggap suci tenggelam ke dlm tanah. Setelah baginda lahir, tembakan bintang/bintang jatuh mjd kerap sekali terjadi sebagai tanda bahwa pengetahuan syaitan dan jin mengenai perkara ghaib sudah tamat.

Dlm riwayat yg sahih dan masyhur, ketika baginda diasuh oleh ibu susunya yaitu Halimatus Sa'diah, ladang-ladang Halimah kembali menghijau setelah mengalami kemarau.

Begitu juga binatang ternakan seperti kambing mengeluarkan susu yg banyak. Selain itu, Nabi tdk pernah diganggu walaupun oleh seekor lalat termasuk juga pakaian baginda.

Halimah dan suaminya juga beberapa kali melihat tumpukan awan kecil di atas kepala melindungi baginda daripada panas matahari.

Ketika berusia 4 tahun, sedang baginda bermain-main dgn saudara susuannya, tiba-tiba datang malaikat mendekati baginda yaitu malaikat Jibril dan Mikail.Lalu membelah dada baginda dan mengeluarkan segumpal darah dan mencuci gumpalan darah itu dengan salji. Ada yg meriwayatkan bahwa gumpalan darah itu dicuci di dlm bejana emas dgn air zam-zam, lalu diletakkan semula di tempatnya. hal ini jelas diterangkan dlm Surah Insyirah ayat 1 : "Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (wahai Muhammad)?"

Berdasarkan peristiwa tersebut jelaslah kelahiran Nabi Muhammad SAW mempunyai keistimewaan tersendiri. Ini karena baginda adalah khatamun nubuwwah, penutup segala nabi. Perkara -perkara luar biasa ini telah membuktikan kpd kita kemuliaan baginda di sisi Allah SWT, sekaligus sebagai bukti kerasulannya. Di samping itu, bukti -bukti tersebut juga dijelaskan di dlm kitab kitab terdahulu seperti kitab Taurat, Zabur dan Injil sebagai rasul yg terakhir

Catatan MHC :
Setelah membaca sekian kejadian tersebut apakah kita masih meragukan setiap tuntunan risalah yg dibawanya?Atau terkesan acuh tak acuh dengan risallah tuntunan ribuan tahun yang terbukti membawa kejayaan Islam?Sedangkan perintah tersebut tercatat dalam firmanNya : Sebagai makna dalam syahadat "Tidak ada yang diikuti dgn haq kecuali Rasulullah SAW dan selain beliau SAW jika diikuti dlm perkara yg tdk ada dalilnya maka dia telah diikuti dengan kebatilan.

Allah Ta'ala berfirman :"IKUTILAH apa yg diturunkan kpd kalian dari Rabb kalian dan JANGANLAH kalian ikuti para wali selain-Nya. SEDIKIT SEKALI kalian mengambil pelajaran. (Al A'raaf : 3 )

Allah Ta'ala berfirman : "Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakekatnya) tdk beriman HINGGA MENJADIKAN KAMU sebagai hakim dlm perkara yg mereka perselisihkan di antara mereka, kemudian mereka tdk merasa keberatan dlm diri mereka terhadap putusan yg kamu berikan, dan mereka MENERIMA dgn SEPENUHNYA." ( An-Nisa': 65 )

Allah Ta'ala berfirman : "TIDAKLAH SEPANTASNYA bagi seorang yg beriman baik laki-laki maupun wanita, jika Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu perkara, akan ada bagi mereka pilihan (yg lain) tentang urusan mereka.Dan barangsiapa yg mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguh dia telah sesat, dgn kesesatan yg nyata."( Al Ahzab : 36 )

IKUTILAH sunnah dgn sepenuhnya, sedikit sekali yg mengambil pelajaran karena ada yg bersikap lalai, acuh, bahkan mungkin tidak tahu sama sekali.Dalam urusan keluarga dalam urusan masyarakat atau dalam tatanan berbangsa dan bernegara bila hukum yg ditegakan tidak mengikuti tuntunan keadilan yg di contohkan Rasulullah SAW terdapat ancaman TIDAK BER-IMAN dari Allah SWT.Semuanya memang memerlukan proses, alangkah baiknya dimulai dengan tatanan yg terkecil yaitu diri kita dalam keluarga, dalam renungan sebelumnya diberikan sedikit tips bagaimana menjadikan lingkungan keluarga yg islami agar melahirkan anak-anak yg sholeh adalah langkah awal sebelum melangkah pada tatanan sosial yang lebih besar.Semoga bermanfaat sebagi cermin diri sahabat semuanya.Yuk mulai belajar lagi menata diri untuk mencontoh berbagai sunnah beliau SAW.Insya Allah

KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW

Keajaiban dunia sempena kelahiran Rasulullah s.a.w....................

"Kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. pada 12 Rabiulawal, Tahun Gajah di Mekah al-Mukarramah sebagai pembuka rahmat di pelosok alam semesta.Kelahiran baginda menjadi seribu satu tanda bahawa baginda akan menjadi utusan terakhir dalam menyampaikan risalah Islam. Ia merupakan peristiwa utama dalam sejarah Islam.

Baginda mempunyai kelebihan luar biasa, bukan sahaja dilihat dalam konteks sebelum kelahirannya tetapi dalam konteks semasa dan selepas dilahirkan. Peristiwa luar biasa ini disebut sebagai Irhas. Irhas bermaksud satu perkara luar biasa bagi manusia yang normal dan hanya diberikan kepada bakal nabi. Irhas dikategorikan kepada tiga:

1. Irhas yang dinyatakan di dalam kitab yang tidak boleh diubah atau dipinda.

2. Alamat-alamat kerasulan yang dibuktikan melalui perkhabaran daripada orang alim melalui ilham dan sebagainya.

3. Kejadian luar biasa yang berlaku semasa kelahiran Nabi Muhammad s.a.w.

Sehubungan itu, masih ramai masyarakat Islam yang sebenarnya tidak mengetahui peristiwa di sebalik kelahiran baginda. Ini kerana masih banyak lagi rahsia yang belum tersingkap. Oleh itu penulis terpanggil untuk menyingkap kembali peristiwa di sebalik kelahiran baginda Junjungan Besar s.a.w.

Sebenarnya banyak keajaiban yang berlaku sebelum kelahiran Nabi Muhammad s.a.w.

Pertama, semasa Rasulullah s.a.w. berada di dalam kandungan bondanya, Aminah, beliau tidak merasa susah sebagaimana dialami oleh ibu-ibu yang hamil.

Kehamilannya disedari melalui perkhabaran malaikat yang datang kepadanya ketika beliau sedang tidur. Malaikat mengatakan bahawa beliau telah mengandungkan seorang Nabi dan Penghulu kepada seluruh umat manusia.

Selain itu kehamilannya ditandai dengan haidnya terputus dan berpindahnya cahaya daripada wajah Abdullah ke wajahnya.

Kedua, ketika Nur Muhammad masuk ke dalam rahim Aminah, Allah memerintahkan malaikat supaya membukakan pintu syurga Firdaus dan memberitahu semua penghuni langit dan bumi.

Tanah-tanah di persekitaran kawasan tersebut yang kering menjadi subur, pohon-pohon kayu rimbun dan berbuah lebat. Begitu juga haiwan-haiwan di darat dan di laut sibuk membincangkannya.

Ketiga, peperangan tentera bergajah yang disebut di dalam al-Quran surah al-Fil, datang menyerang kota Mekah. Ia diketuai oleh tentera bergajah dengan menunggang seekor gajah besar bernama Mahmudi.

Apabila mereka hampir sampai ke tempat tersebut, gajah-gajah itu berhenti dan berundur dengan izin Allah.

Namun demikian, sekumpulan burung Ababil datang menyerang dan menghancurkan mereka sebagaimana yang disebut di dalam al-Quran. Peristiwa ini amat menakjubkan dan diriwayatkan dalam kitab-kitab sejarah.

Keempat, Aminah turut mengalami mimpi yang menakjubkan. Beliau menadah tangan ke langit dan melihat sendiri malaikat turun dari langit. Ia diumpamakan kapas putih yang terapung di angkasa.

Kemudian malaikat tersebut berdiri di hadapannya. Ia berkata `Khabar bahagia untuk saudara, wahai ibu daripada seorang nabi. Putera saudara itu menjadi penolong dan pembebas manusia. Namakan dia Ahmad.''

Semasa kelahiran Nabi Muhammad s.a.w., Aminah ditemani Asiah dan Maryam. Dalam hal ini ia merupakan satu isyarat bahawa Nabi Muhammad lebih tinggi darjatnya daripada Nabi Isa dan Musa.

Keadaan ini diterangkan dalam kitab Taurat dan Injil bahawa akan datang seorang nabi pada akhir zaman.

Semasa baginda dilahirkan, bondanya menyaksikan nur atau cahaya keluar dari tubuh badan baginda. Cahaya tersebut menyinari sehingga ke Istana Busra di Syria. Ia dilihat seolah-olah seperti anak panah bagaikan pelangi sehingga dari jauh kota-kota tersebut dapat dilihat.

Ada juga yang berpendapat bahawa cahaya itu datang dan menerangi seluruh dunia. Ini dapat dijelaskan oleh sumber-sumber Arab yang paling awal yang menyatakan bahawa suatu cahaya terpancar dari rahim Aminah apabila baginda dilahirkan.

Aminah sendiri melihat baginda dalam keadaan terbaring dengan dua tangannya mengangkat ke langit seperti seorang yang sedang berdoa. Kemudian bondanya melihat awan turun menyelimuti dirinya sehingga beliau mendengar sebuah seruan ``Pimpinlah dia mengelilingi bumi Timur dan Barat, supaya mereka tahu dan dialah yang akan menghapuskan segala perkara syirik''.

Selepas itu awan tersebut lenyap daripada pandangan Aminah. Setengah riwayat menyatakan nabi dilahirkan dalam keadaan memandang ke arah langit sambil meletakkan tangannya ke tanah sebagai tanda ketinggian martabatnya daripada semua makhluk.

Dikatakan juga pada malam kelahiran baginda, berhala-berhala yang terdapat di situ mengalami kerosakan dan kemusnahan.

Menurut riwayat daripada Abdul Mutalib, ``Ketika aku sedang berada di Kaabah, tiba-tiba berhala jatuh dari tempatnya dan sujud kepada Allah. Lalu aku mendengar suara dari dinding Kaabah berkata, ``telah lahir nabi pilihan yang akan membinasakan orang kafir dan mensucikanku daripada berhala-berhala ini dan akan memerintahkan penyembahan Yang Maha Mengetahui.''

Selain itu di tempat yang lain pula satu goncangan berlaku di mahligai Kisra dan menyebabkan mahligai tersebut retak, manakala empat belas tiang serinya runtuh. Keadaan ini merupakan di antara tanda -tanda keruntuhan kerajaan tersebut.

Namun, api di negara Parsi yang tidak pernah padam hampir selama seribu tahun telah padam dengan sendirinya. Api tersebut merupakan api sembahan orang-orang Majusi yang dianggap sebagai tuhan. Peristiwa itu amat mengejutkan orang Parsi.

Dalam waktu yang sama, pada malam kelahiran baginda, Tasik Sava yang dianggap suci tenggelam ke dalam tanah. Setelah baginda lahir, tembakan bintang menjadi kerap sebagai tanda bahawa pengetahuan syaitan dan jin mengenai perkara ghaib sudah tamat. Dalam riwayat yang sahih dan masyhur, ketika baginda diasuh oleh ibu susunya iaitu Halimatus Sa'diah, ladang-ladang Halimah kembali menghijau setelah mengalami kemarau.

Begitu juga binatang ternakan seperti kambing mengeluarkan susu yang banyak. Selain itu, Nabi tidak pernah diganggu walaupun oleh seekor lalat termasuk juga pakaian baginda.

Halimah dan suaminya juga beberapa kali melihat tompokan awan kecil di atas kepala melindungi baginda daripada panas matahari.

Ketika berusia empat tahun, sedang baginda bermain-main dengan saudara susuannya, tiba-tiba datang malaikat mendekati baginda iaitu malaikat Jibril dan Mikail.Lalu membelah dada baginda dan mengeluar kan segumpal darah dan mencuci gumpalan darah itu dengan salji. Ada yang meriwayatkan bahawa gumpalan darah itu dicuci di dalam bejana emas dengan air zam-zam, lalu diletakkan semula di tempatnya. hal ini jelas diterangkan dalam surah Insyirah ayat 1 : Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (wahai Muhammad)?

Berdasarkan peristiwa tersebut jelaslah kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. mempunyai keistimewaan tersendiri. Ini kerana baginda adalah khatamun nubuwwah, penutup segala nabi.

Perkara -perkara luar biasa ini telah membuktikan kepada kita kemuliaan baginda di sisi Allah, sekali gus sebagai bukti kerasulannya.

Di samping itu, bukti -bukti tersebut juga dijelaskan di dalam kitab kitab terdahulu seperti kitab Taurat, Zabur dan Injil sebagai rasul yang terakhir"

SEJARAH SULTAN MUHAMMED FATEH

Sultan Muhammad Al-Fateh

Dan Pembukaan Istanbul 1453M

oleh: Hasrizal Jamil (Uni. Mu'tah, Jordan)

Pengenalan

Istanbul atau yang dulunya dikenali sebagai Costantinople, adalah salah sebuah bandar nostalgia dunia. Tidak setakat tercatat oleh tinta Sejarah Islam, bahkan statusnya sebagai salah sebuah bandar utama dunia, pasti mengundang seisi alam manusia untuk meninjau dan menghubungkan sejarah kegemilangan masing-masing dengannya Istanbul diasaskan pada tahun 330M oleh Maharaja Byzantine iaitu Costantine I.

Kedudukannya yang strategik, diungkapkan oleh Napoleon Bonapart sebagai, ??kalaulah dunia ini sebuah negara, maka Costantinople inilah yang paling layak menjadi ibu negaranya!?. Costantinople telah pun menjadi ibu negara Empayar Byzantine semenjak penubuhannya. Ini menjadikan bandar berkenaan sebagai salah sebuah bandar terbesar dan utama dunia.

Kedudukan Costantinople yang sedemikian rupa, meletakkan ia di kedudukan yang istimewa apabila umat Islam memulakan agenda pertembungan mereka dengan Empayar Byzantine. Rasulullah SAW telah pun beberapa kali memberikan khabar gembira tentang pembukaan kota ini di tangan umat Islam seperti yang dinyatakan oleh Baginda SAW di dalam peperangan Khandak. Sabda baginda SAW :

?Sesungguhnya Costantinople itu pasti akan dibuka. Sebaik-baik ketua adalah ketuanya, dan sebaik-baik tentera adalah tenteranya?

Terdapat banyak lagi hadith lain seperti ini dan ia menimbulkan keghairahan para khalifah dan pemimpin Islam untuk berusaha menawan kota Costantinople berkenaan. Usaha pertama dilancarkan pada tahun 44H iaitu di zaman Muawiyah bin Abi Sufian RA. Akan tetapi, usaha berkenaan gagal dan Abu Ayyub Al-Ansari yang merupakan salah seorang sahabat Nabi yang menyertainya, syahid di pinggir kota Costantinople berkenaan. Manakala di zaman Sulaiman bin Abdul Malik pula, Khilafah Umayah telah menyediakan pasukan terhandal untuk menawan kembali kota berkenaan pada tahun 98H tetapi masih belum diizinkan oleh Allah SWT. (rujuk Al-Ibar oleh Ibnu Khaldun 3 / 70 dan Tarikh Khalifah bin Khayyath ms. 315)

Di zaman pemerintahan kerajaan Abbasiyyah, beberapa usaha diteruskan tetapi masih menemui kegagalan termasuk usaha di zaman Khalifah Harun Ar-Rasyid tahun 190H.

Selepas kejatuhan Baghdad tahun 656H, usaha menawan Costantinople diteruskan pula oleh kerajaan-kerajaan kecil di Asia Minor (Anatolia) terutamanya Kerajaan Seljuk. Pemimpin masyhurnya, Alp Arslan (455-465H / 1063-1072M) telah berjaya mengalahkan Maharaja Rum, Dimonos, pada tahun 463H / 1070M. Beliau telah menangkap lalu memenjarakannya sebelum dibebaskan dengan persetujuan untuk membayar jizyah tahunan kepada Kesultanan Seljuk. Peristiwa ini telah meletakkan sebahagian besar Empayar Rom di bawah pengaruh Kerajaan Islam Seljuk.

Bagaimana pun, selepas daripada merosot dan jatuhnya Kerajaan Seljuk berkenaan, terbentuk pula beberapa kerajaan kecil di Anatolia. Antaranya ialah kerajaan Seljuk Rum yang telah berjaya meluaskan kekuasaannya sehingga ke pantai Laut Ege di barat, seterusnya melemahkan pengaruh dan kekuasaan Empayar Rom.

Costantinople Dan Daulah Othmaniyyah

Di awal kurun ke-8 hijrah / 14M, Daulah Othmaniyyah telah mengadakan persepakatan bersama Seljuk Rum yang ketika itu berpusat di bandar Konya. Persepakatan ini memberikan nafas baru kepada usaha umat Islam untuk menawan Costantinople. Usaha awal yang dibuat ialah di zaman Sultan Yildrim Beyazid yang mana beliau telah berjaya mengepung kota itu pada tahun 796H / 1393M. Peluang yang ada telah digunakan oleh Sultan Beyazid untuk memaksa Maharaja Byzantine menyerahkan Costantinople secara aman kepada umat Islam. Akan tetapi, usahanya itu menemui kegagalan dengan kedatangan bantuan Eropah dan dalam masa yang sama, tentera Mongol di bawah pimpinan Timurlank telah menyerang Daulah Othmaniyyah. Serangan itu dikenali sebagai Perang Ankara dan ini telah memaksa Sultan Beyazid untuk menarik balik tenteranya bagi mempertahankan negara dari serangan Mongol. Dalam peperangan itu, beliau telah ditawan dan kemudiannya meninggal dunia pada tahun 1402M. Kejadian itu telah menyebabkan idea untuk menawan Costantinople terhenti untuk beberapa ketika.

Selepas Daulah Othmaniyyah mencapai ke peringkat yang lebih maju dan tersusun, roh jihad telah hidup semua dengan nafas baru. Semangat dan kesungguhan yang ada itu telah mendorong Sultan Murad II (824-863H / 1421-1451M) untuk meneruskan usaha menawan Costantinople. Beberapa usaha telah berjaya dibuat untuk mengepung kota itu tetapi dalam masa yang sama berlaku pengkhianatan di pihak umat Islam. Mahajara Byzantine telah mengambil peluang ini untuk menabur fitnah dan mengucar-kacirkan saf tentera Islam. Usaha Sultan Murad II itu tidak berjaya sampai ke sasarannya sehinggalah di zaman anak beliau, Sultan Muhammad Al-Fateh, sultan ke-7 Daulah Othmaniyyah.

Semenjak kecil, Sultan Muhammad Al-Fateh telah meneliti dan meninjau usaha ayahnya menawan Costantinople. Bahkan beliau terus mengkaji tentang usaha-usaha yang pernah dibuat sepanjang sejarah Islam ke arah itu, sehingga menimbulkan keazaman yang kuat untuk beliau meneruskan cita-cita umat Islam zaman berzaman itu. Ketika menaiki takhta pada tahun 855H / 1451M, beliau telah mula berfikir dan menyusun strategi untuk menawan kota berkenaan..

Kekuatan Sultan Muhammad Al-Fateh banyak terletak pada ketinggian peribadinya. Semenjak kecil, beliau telah ditarbiah secara intensif oleh para ulamak terulung di zamannya. Di zaman ayahnya, iaitu Sultan Murad II, Asy-Syeikh Muhammad bin Ismail Al-Kurani telah menjadi murabbi Amir Muhammad (Al-Fateh). Ketika itu, Amir Muhammad adalah ketua bagi kawasan Manisa. Sultan Murad II telah menghantar beberapa orang ulamak untuk mengajar anaknya sebelum itu, tetapi tidak diendahkan oleh Amir Muhammad. Lalu, beliau menghantar Asy-Syeikh Al-Kurani dan memberikan kuasa kepadanya untuk memukul Amir Muhammad jika beliau membantah tunjuk ajar gurunya. Apabila beliau menemui Amir Muhammad dan menjelaskan tentang hak yang diberikan oleh baginda Sultan, Amir Muhammad ketawa lalu dipukul oleh Asy-Syeikh Al-Kurani dengan begitu kuat sekali. Peristiwa ini telah menimbulkan kesan yang mendalam pada diri Amir Muhammad lantas selepas itu beliau terus menghafal Al-Quran dalam masa yang singkat

Tarbiah yang diberikan oleh para ulamak murabbi itu memberikan pengaruh yang besar, bukan hanya kepada peribadi Sultan, bahkan kepada corak pemerintahan dan adat resam Daulah Othmaniyyah itu sendiri. Sekiranya Sultan melakukan kesilapan, murabbinya itu akan menegur. Sultan juga dipanggilnya dengan nama dan apabila bersalam, Sultan yang akan mencium tangan ulamak yang menjadi murabbinya itu.Dengan tarbiah yang teliti dan penuh terhormat seperti ini, tidak hairanlah jika peribadi-peribadi yang unggul seperti Muhammad Al-Fateh lahir menempa nama di persada sejarah..

Asy-Syeikh Ak Semsettin

Dalam masa yang sama Asy-Syeikh Ak Samsettin (Syamsuddin) merupakan murabbi Sultan Muhammad Al-Fateh yang hakiki. Namanya yang sebenar ialah Muhammad bin Hamzah Ad-Dimasyqi Ar-Rumi yang mana nasabnya sampai kepada Saidina Abu Bakar As-Siddiq RA. Beliau mengajar Amir Muhammad ilmu-ilmu asas iaitu Al-Qur'an, Al-Hadith, Feqah, Linguistik (Arab, Parsi dan Turki) dan juga ilmu kemahiran yang lain seperti Matematik, Falak, Sejarah, Ilmu Peperangan dan sebagainya.

Semenjak kecil, Syeikh Ak Semsettin berjaya meyakinkan Amir Muhammad bahawa beliau adalah orang yang dimaksudkan oleh Rasulullah SAW di dalam hadith pembukaan Costantinople berkenaan. Apabila beliau menaiki takhta, Sultan Muhammad segera menemui Syeikh Ak Semsettin bagi menyiapkan bala tentera ke arah penawanan Costantinople, demi merealisasikan hadith Rasulullah SAW berkenaan. Peperangan yang maha hebat itu memakan masa selama 54 hari.

Sultan Muhammad Al-Fateh sangat menyayangi Syeikh Ak Semsettin. Beliau mempunyai kedudukan yang istimewa pada diri Sultan Muhammad Al-Fateh dan ini sangat jelas dinyatakan oleh beliau ketika pembukaan Istanbul, "...sesungguhnya kamu semua melihat aku gembira sekali. Kegembiraanku ini bukanlah semata-mata kerana kejayaan kita menawan kota ini, akan tetapi ia adalah kerana hadirnya di sisiku syeikhku yang mulia, dialah pendidikku, Asy-Syeikh Ak Semsettin."

Persediaan Ke Arah Penawanan

Sultan Muhammad Al-Fateh telah membuat persediaan yang besar ke arah mencapai matlamatnya menawan Costantinople. Beliau telah menyediakan mujahid seramai kira-kira 250,000 dan ini merupakan angka yang begitu besar jika dibandingkan dengan tentera negara lain di zaman itu. Para mujahid berkenaan diberikan latihan intensif dan sentiasa diperingatkan dengan pujian Rasulullah SAW kepada tentera yang akan menawan Costantinople itu nanti

Beliau telah membina Kota Rumeli (Rumeli Hisari) di tebing Eropah Selat Bosphorus iaitu di bahagian tersempit antara tebing Asia dan Eropah. Kota yang berhadapan dengan kota binaan Sultan Beyazid di sebelah tebing Asia ini, mempunyai peranan yang besar dalam usaha mengawal lalu lintas di selat tersebut. Maharaja Byzantine telah berusaha gigih untuk menghalang Sultan Muhammad Al-Fateh daripada membina kota berkenaan tetapi gagal menghalangnya.

Sultan Muhammad Al-Fateh juga berusaha untuk mempertingkatkan kelengkapan senjatanya. Beliau telah menapatkan khidmat pakar membina meriam bernama Orban. Beberapa meriam telah dibina termasuk Meriam Diraja yang masyhur. Catatan menceritakan betapa meriam ini adalah yang terbesar di zaman berkenaan. Beratnya beratus tan dan memerlukan beratus tenaga tentera untuk mengangkutnya. Beliau juga menyediakan kira-kira 400 buah kapal laut untuk tujuan yang sama.

Sebelum serangan dibuat, Sultan Muhammad Al-Fateh telah mengadakan perjanjian dengan musuh-musuh yang lain. Ini merupakan strategi yang penting supaya seluruh tenaga dapat ditumpukan kepada musuh yang satu tanpa ada sebarang ancaman yang berada di luar jangkaan. Antaranya ialah perjanjian yang dibuat dengan kerajaan Galata yang berjiran dengan Byzantine. Perkembangan ini sangat membimbangkan Maharaja Byzantine lantas pelbagai cubaan dibuat untuk menawan hati Sultan Muhammad Al-Fateh supaya membatalkan hasratnya. Hadiah dan raswah cuba dibuat untuk tujuan berkenaan. Akan tetapi semuanya menemui kegagalan.

Keazaman yang begitu kuat pada diri Sultan Muhammad Al-Fateh telah mendorong Maharaja Byzantine berusaha mendapatkan pertolongan daripada negara-negara Eropah. Tanpa segan silu, beliau memohon pertolongan dari kepimpinan gereja Katholik, sedangkan ketika itu semua gereja di Costantinople bermazhab Orthodoks. Atas dasar bermuka-muka demi mengekalkan kuasanya, Maharaja Byzantine telah mengaku bersetuju untuk menukar mazhab di Costantinople demi menyatukan kedua-dua aliran yang saling bermusuh itu. Wakil telah dihantar dari Eropah ke Costantinople untuk tujuan berkenaan. Beliau telah berkhutbah di Gereja Aya Sofya menyatakan ketundukan Byzantine kepada Katholik. Akan tetapi hal ini telah menimbulkan kemarahan penduduk Costantinople yang bermazhab Orthodoks. Sehinggakan ada di antara pemimpin Orthodoks berkata, "sesungguhnya aku lebih rela melihat di bumi Byzantine ini serban para orang Turki (muslim) daripada aku melihat topi Latin!"Situasi ini telah mencetuskan pemberotakan rakyat terhadap keputusan maharaja yang dianggap khianat.

Serangan

Costantinople mempunyai keistimewaannya yang tersendiri dari aspek geografi. Ia dikelilingi oleh lautan dari tiga penjuru iaitu Selat Bhosphore, Laut Marmara Dan Perairan Tanjung Emas (Golden Horn) yang dihalang pintu masuknya oleh rantai besi raksasa. Ia berfungsi menghalang kapal daripada masuk ke pintu utama Kota Costantinople.

Selepas melalui proses persiapan yang teliti, akhirnya Sultan Muhammad Al-Fateh telah tiba di hadapan kota Costantinople pada hari Khamis 26 Rabiul Awal 857H bersamaan 6 April 1453M. Di hadapan tentera yang menjangkau jumlah 250 ribu, Al-Fateh telah menyampaikan khutbah mengingatkan para mujahid tentang kelebihan jihad, kepentingan memuliakan niat dan harapan kemenangan di hadapan Allah SWT dsb. Beliau juga membacakan ayat-ayat Al-Quran mengenainya serta hadith Nabi SAW tentang pembukaan kota Costantinople. Ini semua memberikan kesan semangat yang tinggi dan juga pada bala tentera itu lantas mereka menyambutnya dengan zikir, pujian dan doa kepada Allah SWT. Kehadiran para ulamak di tengah-tengah saf para mujahid itu juga menebalkan lagi keazaman mereka untuk menunaikan kewajipan jihad tersebut.

Keesokan harinya, Sultan Muhammad Al-Fateh telah menyusun dan membahagikan tenteranya kepada tiga kumpulan. Pertamanya adalah kumpulan utama yang bertugas mengawal kota yang mengelilingi Costantinople. Di belakang kumpulan utama itu adalah tentera simpanan yang bertugas menyokong tentera utama di hadapan. Meriam Diraja telah dihalakan ke pintu Topkapi. Pasukan pengawal juga diletakkan di beberapa kawasan strategik seperti kawasan-kawasan bukit di sekitar Kota Byzantine itu. Kapal-kapal laut Othmaniyyah juga diletakkan di sekitar perairan yang mengelilingi Costantinople. Akan tetapi kapal-kapal berkenaan tidak berjaya memasuki perairan Tanjung Emas disebabkan oleh kehadiran rantai raksasa yang mengawal pintu masuk.

Semenjak hari pertama serangan, tentera Byzantine telah berusaha keras menghalang tentera Othmaniyyah daripada merapati pintu-pintu masuk kota mereka. Tetapi serangan strategik tentera Islam telah berjaya mematahkan halangan itu, ditambah pula dengan serangan meriam dari pelbagai sudut. Bunyi meriam itu telah menimbulkan rasa takut yang amat sangat kepada penduduk Costantinople sehingga menjejaskan semangat mereka untuk bertahan.

Tentera Laut Othmaniyyah telah mencuba beberapa kali untuk melepasi rantai besi di pintu masuk Tanjung Emas. Dalam masa yang sama, panahan diarahkan kepada kapal-kapal Byzantine dan Eropah yang tiba untuk membantu. Walau bagaimana pun usaha ini tidak berjaya, dan ini memberikan semacam semangat di awalnya kepada penduduk Costantinople. Para paderi berjalan di lorong-lorong kota, mengingatkan penduduk supaya membanyakkan sabar serta terus berdoa kepada Jesus dan Maryam supaya menyelamatkan Costantinople. Maharaja Byzantine juga berulang-alik ke Gereja Aya Sofya untuk tujuan yang sama.

Perjanjian Al-Fateh Dengan Maharaja Costantine

Maharaja Costantine mencuba sedaya upayanya untuk menundukkan Al-Fateh. Pelbagai hadiah dan tawaran dikemukakan demi untuk menyelamatkan kedudukannya itu. Akan tetapi Al-Fateh tidak menerima kesemua tawaran itu sebaliknya memberi kata putus supaya Costantinople diserahkan kepada Daulah Othmaniyyah secara aman. Al-Fateh berjanji, jika Costantinople diserahkan secara aman, tiada seorang pun yang akan diapa-apakan bahkan tiada gereja dan harta benda penduduk Costantinople yang akan dimusnahkan. Antara isi kandungan risalahnya itu, "... serahkan empayar kamu, kota Costantinople. Aku bersumpah bahawa tenteraku tidak akan mengancam sesiapa sama ada nyawa, harta dan kehormatannya. Mereka yang mahu terus tinggal dan hidup dengan amat sejahtera di Costantinople, bebas berbuat demikian. Dan sesiapa yang mahu meninggalkan kota ini dengan aman sejahtera juga dipersilakan".

Walaupun begitu, kepungan tentera Al-Fateh masih belum sempurna disebabkan oleh rantai besi yang melindungi pintu masuk Tanjung Emas itu. Dalam pada itu, para mujahid tetap terus melancarkan serangan demi serangan dan pada 18 April 1453M, pasukan penyerang Othmaniyyah telah berjaya memecah tembok Byzantine di Lembah Lycos yang terletak di sebelah barat kota. Tentera Byzantine telah berusaha sedaya upayanya untuk mempertahankan kota dari serangan itu. Pertempuran sengit berlaku bersama iringan hujan anak panah yang amat dahsyat.

Pada hari yang sama, beberapa buah kapal laut Othmaniyyah telah cuba merempuh rantai besi di Tanjung Emas. Akan tetapi, gabungan tentera laut Byzantine dan Eropah telah berjaya menangkis serangan itu bahkan beberapa buah kapal laut Othmaniyyah telah musnah menyebabkan yang lain terpaksa pulang ke kawasan masing-masing untuk mengelakkan kemusnahan yang berterusan.

Dua hari selepas serangan itu, berlaku sekali lagi serangan laut antara kedua belah pihak. Sultan Muhammad Al-Fateh sendiri mengawasi misi berkenaan dari pantai. Beliau telah menghantar utusan kepada tentera laut yang sedang berperang. Katanya, ".. sama ada kamu tawan kapal-kapal itu atau pun kamu tenggelamkan sahaja kesemuanya. Sekiranya kamu gagal, maka jangan pulang kepada kami sedangkan kamu semua hidup!".

Ketika itu juga, Sultan Muhammad Al-Fateh menunggang kudanya sehingga ke gigi laut sambil menjerit dengan sekuat hati nama ketua misi berkenaan, Palta Oglu, untuk memberikan semangat. Kesungguhan Al-Fateh itu, menaikkan semangat tenteranya. Namun, tentera kristian berjaya juga mematahkan serangan mujahidin walaupun mereka bersungguh- sungguh melancarkan serangan demi serangan. Kegagalan tersebut menyebabkan Sultan Muhammad Al-Fateh menjadi begitu marah lalu memecat Palta Oglu dan digantikan dengan Hamzah Pasha.

Kegagalan serangan tersebut telah memberikan kesan yang besar kepada tentera Othmaniyyah. Khalil Pasha yang merupakan wazir ketika itu cuba untuk memujuk Al-Fateh supaya membatalkan serangan serta menerima sahaja perjanjian penduduk Costantinople untuk tunduk kepada Daulah Othmaniyyah tanpa menakluknya. Cadangan itu ditolak mentah-mentah oleh Al-Fateh. Kini tiba masanya beliau berfikir tentang helah untuk tentera laut Othmaniyyah berjaya membolos Tanjung Emas...

Keajaiban Tentera Othmaniyyah

Sultan Muhammad Al-Fateh telah menemui satu kaedah luar biasa untuk membawa kapalnya masuk ke perairan Tanjung Emas. Kaedah yang tidak pernah terfikir oleh mana-mana tentera sebelumnya untuk melakukannya. Beliau telah memanggil tenteranya dan menyarankan kepada mereka supaya membawa kapal-kapal itu masuk ke perairan Tanjung Emas melalui jalan darat! Malam itu juga, tentera Othmaniyyah dengan semangat dan kekuatan luar biasa telah berjaya menarik 70 kapal dari pantai Besiktas ke Galata melalui bukit yang begitu tinggi dengan jarak melebihi 3 batu! Sesungguhnya kejadian ini sangat luar biasa dan di luar bayangan manusia hingga ke hari ini.

Pagi 22 April itu, penduduk Costantinople dikejutkan dengan laungan takbir dan nasyid para mujahidin di Tanjung Emas. Tiada siapa yang dapat membayangkan bagaimana semua itu boleh berlaku hanya pada satu malam. Bahkan ada yang menyangka bahawa tentera Al-Fateh mendapat bantuan jin dan syaitan! Yilmaz Oztuna di dalam bukunya Osmanli Tarihi menceritakan bagaimana seorang ahli sejarah Byzantine berkata, "Tidaklah kami pernah melihat atau mendengar hal ajaib seperti ini. Muhammad Al-Fateh telah menukar darat menjadi lautan, melayarkan kapalnya di puncak gunung dan bukannya di ombak lautan. Sesungguhnya Muhammad Al-Fateh dengan usahanya ini telah mengatasi Alexander The Great!"

Costantine telah bermesyuarat dengan para pemimpin kerajaan Byzantine tentang strategi seterusnya, tetapi mereka gagal mencapai kata sepakat. Costantine menolak cadangan supaya beliau sendiri pergi mendapatkan pertolongan daripada umat kristian di Eropah bahkan tetap dengan keputusannya untuk mempertahankan Costantinople hingga ke titisan darah yang terakhir.

Serangan Besar-besaran Mujahidin

Dengan kedudukan tentera Othmaniyyah yang sudah semakin mantap, Sultan Muhammad Al-Fateh telah melancarkan serangan besar-besaran ke benteng terakhir Byzantine. Tembakan meriam yang telah memusnahkan sebuah kapal dagang di Tanjung Emas, menyebabkan tentera Eropah yang lain lari ketakutan. Mereka telah meninggalkan pertempuran melalui kota Galata. Semenjak kejayaan kapal mujahiden memasuki perairan Tanjung Emas, serangan dilancarkan siang dan malam tanpa henti.

Laungan takbir "Allahu Akbar, Allahu Akbar!" yang mengisi ruang angkasa Costantinople telah memberikan semacam serangan psikologi kepada penduduk kota berkenaan. Seakan mendengar panahan petir, semangat mereka terus luntur dengan ancaman demi ancaman kalimah tauhid tentera Al-Fateh itu. Dalam masa yang sama, Al-Fateh dan tenteranya sentiasa mengejutkan mereka dengan seni perang yang baru sehingga menggawatkan pertahanan tentera salib itu.

Ketika ribut yang ada belum reda, penduduk Costantinople menyedari bahawa tentera Islam telah mengorek terowong untuk masuk ke pusat kota. Ketakutan melanda penduduk sehingga mereka curiga dengan bunyi tapak kaki sendiri. Merasakan yang bila-bila masa sahaja tentera 'Turki' akan keluar dari perut bumi berikutan dengan pembinaan terowong itu.

Usaha Damai Terakhir

Sultan Muhammad Al-Fateh yakin bahawa kemenangan semakin hampir. Kecintaannya kepada Costantinople yang dijanjikan oleh Rasulullah SAW, mendorong beliau untuk terus berusaha agar Costantine menyerah kalah tanpa terus membiarkan kota itu musnah. Sekali lagi beliau menghantar utusan meminta Costantine supaya menyerahkan Costantinople secara aman. Apabila utusan berkenaan sampai kepadanya, Costantine telah berbincang dengan para menterinya. Ada yang mencadangkan supaya mereka menyerah kalah dan ada pula yang mahukan pertahanan diteruskan hingga ke penamat. Costantine akhirnya bersetuju dengan pandangan kedua lantas menghantar maklum balas dengan katanya, "... syukur kepada Tuhan kerana Sultan mahukan keamanan dan bersedia menerima pembayaran jizyah. Akan tetapi Costantine bersumpah untuk terus bertahan hingga ke akhir hayatnya demi takhta... atau mati sahaja dan dikuburkan di kota ini!". Apabila jawapan Costantine ini diterima, Al-Fateh menjawab, "Baiklah... tidak lama lagi akan terhasil bagiku di Costantinople itu sama ada takhta atau keranda...!".

Perbincangan dilakukan oleh Al-Fateh tentang strategi seterusnya. Pelbagai kemungkinan dipertimbangkan dan akhirnya keputusan dibuat untuk meneruskan rancangan menawan Costantinople sebagaimana yang telah disusun.

Hari Kemenangan

Pada 27 Mei 1453, Sultan Muhammad Al-Fateh bersama tenteranya telah berusaha keras membersihkan diri di hadapan Allah SWT. Mereka membanyakkan solat, doa dan zikir dengan harapan Allah SWT akan memudahkan kemenangan. Para ulamak pula memeriksa barisan tentera sambil memberi semangat kepada para mujahidin. Mereka diperingatkan tentang kelebihan jihad dan syahid serta kemuliaan para syuhada' terdahulu khususnya Abu Ayyub Al-Ansari RA. "...sesungguhnya apabila Rasulullah SAW tiba di Madinah ketika kemenangan hijrah, baginda SAW telah pergi ke rumah Abu Ayyub Al-Ansari. Sesungguhnya Abu Ayyub telah pun datang (ke Costantinople) dan berada di sini!" Kata-kata ini telah membakar semangat tentera Al-Fateh hingga ke kemuncaknya.

Dalam masa yang sama, penduduk Costantine melakukan upacara peribadatan secara bersungguh-sungguh dengan harapan Tuhan akan membantu mereka...

Tepat jam 1 pagi hari Selasa 20 Jamadil Awal 857H / 29 Mei 1453M, serangan utama dilancarkan. Para mujahidin diperintahkan supaya meninggikan suara takbir kalimah tauhid sambil menyerang kota. Penduduk Costantinople telah berada di kemuncak ketakutan mereka pagi itu. Mujahidin yang sememangnya menginginkan syahid, begitu berani menyerbu tentera salib di kota itu.

Tentera Othmaniyyah akhirnya berjaya menembusi kota Costantinople melalui Pintu Edirne dan mereka telah mengibarkan bendera Daulah Othmaniyyah di puncak kota. Costantine yang melihat kejadian itu berasa putus asa untuk bertahan lantas menanggalkan pakaian maharajanya supaya tidak dikenali musuh. Akhirnya beliau menemui ajal dalam keadaan yang amat mengaibkan.

Berita kematian Costantine telah menaikkan lagi semangat tentera Islam untuk menyerang. Begitu juga sebaliknya, bagaikan pokok tercabut akar, tentera salib menjadi kucar kacir apabila berita kematian maharajanya tersebar. Kesungguhan dan semangat juang yang tinggi di kalangan tentera Al-Fateh, akhirnya berjaya sampai ke cita-cita mereka. Kejayaan menguasai Costantinople telah disambut dengan penuh rasa syukur oleh Al-Fateh serta... seisi langit dan bumi. Beliau bertitah, ".. Alhamdulillah, semoga Allah merahmati para syuhada', memberikan kemuliaan kepada mujahidin, serta kebanggaan dan syukur buat rakyatku"

Sebaik-baik Ketua Dan Tentera

Pada hari itu, majoriti penduduk Costantinople bersembunyi di gereja-gereja sekitar kota. Sultan Muhammad Al-Fateh berpesan kepada tenteranya supaya bermuamalah dengan baik kepada penduduk Costantinople sambil mengucapkan tahniah kepada tenteranya yang berjaya merealisasikan sabda Rasulullah SAW:

?Sesungguhnya Costantinople itu pasti akan dibuka. Sebaik-baik ketua adalah ketuanya, dan sebaik-baik tentera adalah tenteranya?

Dengan penuh rasa syukur dan tawadhu, Sultan Muhammad Al-Fateh telah sujud ke bumi mengucapkan sebesar-besar syukur ke hadrat Allah atas kemenangan bersejarah itu.

Beliau kemudiannya menuju ke Gereja Aya Sofya yang ketika itu menjadi tempat perlindungan sejumlah besar penduduk kota berkenaan. Ketakutan jelas terbayang di wajah masing-masing bilamana beliau menghampiri pintu. Salah seorang paderi telah membuka pintu gereja, dan Al-Fateh meminta beliau supaya menenangkan sekalian mereka yang ada. Dengan toleransi Al-Fateh, ramai yang keluar dari tempat persembunyian masing-masing bahkan ada di kalangan paderi yang terus menyatakan keislaman mereka.

Selepas itu, Sultan Muhammad Al-Fateh telah mengarahkan supaya gereja berkenaan ditukar menjadi masjid supaya Jumaat pertama nanti akan dikerjakan solat di masjid ini. Para pekerja bertugas bertungkus lumus menanggalkan salib, patung dan gambar-gambar untuk tujuan berkenaan. Pada hari Jumaat itu, Sultan Muhammad Al-Fateh bersama para muslimin telah mendirikan solat Jumaat di Masjid Aya Sofya. Khutbah yang pertama di Aya Sofya itu telah disampaikan oleh Asy-Syeikh Ak Semsettin. Pada hari itu juga Sultan Muhammad Al-Fateh telah bersumpah bahawa barangsiapa yang menukar Masjid Aya Sofya kembali kepada gereja, maka akan berolehlah kutukan dan laknat darinya dan Tuhan Masjid Aya Sofya itu.

Nama Costantinople kemudiannya ditukar kepada "Islam Bol", yang bermaksud "Bandar Islam" dan kemudiannya dijadikan sebagai ibu negara ketiga Khilafah Othmaniyyah selepas Bursa dan Edirne . Kekallah bumi yang mulia itu sebagai pusat pemerintahan, ketamadunan, keilmuan dan keagungan Islam berkurun lamanya.. sehinggalah Khilafah Othmaniyyah ditamatkan sejarahnya oleh Mustafa Kemal Ataturk secara rasminya pada tahun 1924M.

Aya Sofya kembali dikristiankan oleh Ataturk atas nama muzium. Gambar- gambar syirik kembali bertempelan di kubah masjid yang berdukacita itu. Manifesto Parti Refah pada pilihanraya yang lalu untuk mengembalikan Masjid Aya Sofya ke kegemilangan sejarahnya, berkubur buat sementara dengan pengharaman parti itu beberapa tahun yang lalu. Sesungguhnya seluruh umat Islam merindukan suara azan membesarkan Allah kembali berkumandang di menara Aya Sofya. Semoga Istanbul kembali ke pangkuan Islam dan muslimin. Amien ya Rabbal 'Alamin....

Wednesday, March 2, 2011

SEJARAH AYAT KURSI

Ayat ini diturunkan setelah hijrah. Semasa penurunannya ia telah diiringi oleh beribu-ribu malaikat kerana kehebatan dan kemuliaannya. Syaitan dan iblis juga menjadi gempar kerana adanya satu perintang dalam perjuangan mereka. Rasullah s.a.w. dengan segera memerintahkan Zaid bt sabit menulis serta menyebarkannya.

Sesiapa yang membaca ayat Kursi dengan khusyuk setiap kali selepas sembahyang fardhu, setiap pagi dan petang, setiap kali keluar masuk rumah atau hendak musafir, InsyaAllah akan terpeliharalah dirinya dari godaan syaitan, kejahatan manusia, binatang buas yang akan memudaratkan dirinya bahkan keluarga, anak-anak, harta bendanya juga akan terpelihara dengan izin Allah s. w. t.

Mengikut keterangan dari kitab”Asraarul Mufidah” sesiapa mengamalkan membacanya setiap hari sebanyak 18 kali maka akan dibukakan dadanya dengan berbagai hikmah, dimurahkan rezekinya, dinaikkan darjatnya dan diberikannya pengaruh sehingga semua orang akan menghormatinya serta terpelihara ia dari segala bencana dengan izin Allah. Syeikh Abu Abbas ada menerangkan, siapa yang membacanya sebanyak 50 kali lalu ditiupkannya pada air hujan kemudian diminumnya, InsyaAllah Allah akan mencerdaskan akal fikirannya serta Fadhilat Ayat Al-Kursi mengikut Hadis-Hadis Rasullullah s. a. w. bersabda bermaksud:

“Sesiapa pulang ke rumahnya serta membaca ayat Kursi, Allah hilangkan segala kefakiran di depan matanya.”
Sabda baginda lagi;

“Umatku yang membaca ayat Kursi 12 kali pada pagi Jumaat, kemudian berwuduk dan sembahyang sunat dua rakaat, Allah memeliharanya daripada kejahatan syaitan dan kejahatan pembesar.”

Orang yang selalu membaca ayat Kursi dicintai dan dipelihara Allah sebagaimana DIA memelihara Nabi Muhammad. Mereka yang beramal dengan bacaan ayat Kursi akan mendapat pertolongan serta perlindungan Allah daripada gangguan serta hasutan syaitan. Pengamal ayat Kursi juga, dengan izin Allah, akan terhindar daripada pencerobohan pencuri. Ayat Kursi menjadi benteng yang kuat menyekat pencuri daripada memasuki rumah.. Mengamalkan bacaan ayat Kursi juga akan memberikan keselamatan ketika dalam perjalanannya. Ayat Kursi yang dibaca dengan penuh khusyuk, Insya-Allah, boleh menyebabkan syaitan dan jin terbakar. Jika anda berpindah ke rumah baru maka pada malam pertama anda menduduki rumah itu eloklah anda membaca ayat Kursi 100 kali, insya-Allah mudah-mudahan anda sekeluarga terhindar daripada gangguan lahir dan batin. Barang siapa membaca ayat Al-Kursi apabila berbaring di tempat tidurnya, Allah mewakilkan 2 orang Malaikat memeliharanya hingga subuh.

Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir setiap sembahyang Fardhu, ia akan berada dalam lindungan Allah hingga sembahyang yang lain. Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap sembahyang, tidak menegah akan dia daripada masuk syurga kecuali maut, dan barang siapa membacanya ketika hendak tidur, Allah memelihara akan dia ke atas rumahnya, rumah jirannya & ahli rumah2 di sekitarnya. Barang siapa membaca ayat Al-Kursi diakhir tiap-tiap sembahyang Fardhu, Allah menganugerahkan dia hati-hati orang yang bersyukur perbuatan2 orang yang benar, pahala nabi2 juga Allah melimpahkan padanya rahmat. Barang siapa membaca ayat Al-Kursi sebelum keluar rumahnya, maka Allah mengutuskan 70,000 Malaikat kepadanya, mereka semua memohon keampunan dan mendoakan baginya. Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir sembahyang Allah azza wajalla akan mengendalikan pengambilan rohnya dan ia adalah seperti orang yang berperang bersama nabi Allah sehingga mati syahid. Barang siapa yang membaca ayat al-Kursi ketika dalam kesempitan nescaya Allah berkenan memberi pertolongan kepadanya

SALAHUDIN AL AYUBI

Masih ingatkah anda dengan peristiwa peperangan yang paling lama dan paling menegangkan dalam sejarah? Iya, peperangan itu dikenal dengan nama “Perang Salib” atau “Crusade.” Yaitu peperangan yang terjadi antara pasukan kristen (disokong dan dibujuk oleh Yahudi) di satu pihak, berhadapan dengan pasukan Islam di pihak lain. Pada tahun 1085 M perang salib dimulai. Dinamakan perang salib karena pasukan nasrani pada saat itu mengenakan pakaian bergambar salib. Pasukan salib berpusat di Eropa. Salahudin Al Ayubi merupakan panglima legendaris dalam perang salib. Dialah panglima pasukan Islam yang berhasil memukul mundur pasukan salib. Sehingga salibis pulang ke eropa dengan tangan hampa.

Perang Salib

Panglima pasukan kristen bernama Peter sang Pertapa menggerakan pasukan salib gelombang kedua berjumlah 40.000 orang tentara. Sepanjang perjalanan tentaranya berbuat liar dan kejahatan. Mereka juga diperbolehkan melakukan dosa. Peter sang Pertapa mempunyai cita-cita merebut kota suci Mekkah dari tangan orang-orang Islam, termasuk juga kota Darussalam (jerussalem) yang di dalamnya terdapat Masjidil Aqsha. Gelombang ketigatentara salib dipimpin oleh seorang Biarawan Jerman. Bergerak dari Eropa mereka pada mulanya berhasil merebut sebagian besar daerah Syiria, termasuk kota suci Yerussalem (Darussalam). Namun, sayang mental pasukan salib yang rusak membuat penduduk di negeri tsb menjadi sasaran kekejian pasukan salib. Kebrutalan pasukan kristen melebihi kaum bar-bar. Orang-orang Islam yang sipil dibantai habis-habisan. Mill, seorang ahli kristen, mengemukakan banyak keterangan tentang kejahatan tentara salibis. Pada abad ke-12 Masehi (1.200M) ketika tentara salib berada pada puncak kekejian, raja-raja Jerman dan Prancis; panglima Richard yang mendapat julukan “si berhati singa” telah berhasil menguasai banyak medan peperangan dan bersiap sedia menaklukan kota suci. Pada saat itu munculah seorang panglima yang gagah berani dari tentara Islam yang bernama Salahudin Al Ayubi.

Siapa Salahudin Al Ayubi?

Ia lahir tahun 1137 M. ayahnya bernama Najmuddin Ayub, dan pamannya bernama Asaduddin Sherkoh. Keduanya merupakan pembantu Raja Syiria Nuuruddin Mahmud. Bahkan pada 8 Januari 1169, Sherkoh diangkat sebagai menteri sekaligus panglima perang oleh Khalifah Fathimiyah Mesir. Pada saat itu, Salahuddin menjabat Perdana Menteri Mesir. 2 tahun kemudian, pamannya, Sherkoh wafat. Disusul oleh wafatnya khalifah. Salahuddin mendapat simpati dan kepercayaan dari para pejabat dan rakyat untuk menjadi Sultan negara Mesir. Tak berapa lama, negeri Syiria yang dipimpin oleh raja belia Malikus Saleh (anaknya Nuruddin Mahmud). Raja belia tersebut amat lemah sehingga Syria pun dikepung oleh pasukan jerman (salib) dan diharuskan membayar upeti kepada mereka. Khalifah Shalahuddin pun turun membela negara Syria. Raja yang masih muda, Malikus Saleh, tak berapa lama wafat (1181-1182). Maka Salahudin diangkat oleh bangsa Syria sebagai khalifah di negeri Syria. Jadi, Sultan Salahuddin diamanati dua negara, yaitu Mesir dan Syria.Pada saat itu, perang salib sedang berkecamuk. Kemunculan dan keberanian Sultan Salahuddin membuat nyali tentara salib ciut. Gencatan senjata diajukan oleh pasukan salib Jerman dibawah pimpinan Frank terhadap Sultan. Adapun sultan, ia selalu mentaati perjanjian, berbeda dengan pasukan salib. Ahli sejarah berkebangsaan Prancis bernama Michoudmenulis: “Pasukan Muslimin menghormati perjanjian bersama itu, sedangkan pasukan kristen menunjukan tanda-tanda melakukan peperangan yang baru.” Benar saja tak berapa lama, pemimpin Kristen bernama Renauld atau Reginald dari Chatillon menyerang rombongan umat muslim Islam yang melewati markas mereka, membantainya, dan merampas barang-barangnya.Tindakan tersebut membuat Sultan Salahudin turun tangan. Dengan kejadian tsb Sultan bebas bertindak terhadap pasukan kristen, sebab mereka telah melanggar lebih dahulu. Sultan melakukan strategi jitu terhadap tentara kristen, tahun 1187, pasukan sultan menjebak pasukan musuh didekat Bukit Hittin dan berhasil menaklukannya tanpa mendapat perlawanan berarti. Maka jatuhlah kawasan Hittin kepada pasukan Muslim. Dalam suatu gerakan cepat, pasukan sultan merebut daerah dan negara-negara yang semula telah dikuasai pasukan salib. Pasukan muslimin dibawah pimpinan Sultan berhasil merebut Nablus, Jericho, Ramlah, Caesarea, Asruf, Jaffa, dan Beirut.

Merebut Kembali Darussalam (Yerussalem)

Pada saat itu, Yerussalem berada di bawah penguasaan pasukan Salib. Terdapat 60.000 pasukan kristen di sana. Pasukan muslim di bawah komando Sultan Salahuddin bergerak masuk ke kota suci tersebut. Pasukan kristen gentar dan akhirnya menyerah tak berkutik kepada pasukan Muslim. Apa yang dilakukan pasukan Sultan setelahnya menaklukan kota Jerussalem? Mereka tidak melakukan kerusakan, tidak melakukan pembantaian, bahkan mereka menunjukan akhlak terpuji; hal ini sangat berbeda dengan sikap pasukan kristen di bawah pimpinan Titus saat merebut kota Jerussalem dari tangan umat Islam dimana mereka membantai dan mengusir penduduk secara tak berperikemanusiaan. Sejarah mencatat bahwa pembantaian orang kristen terhadap umat Islam disaat merebut Jerussalem berjumlah 70.000 orang Islam sipil dibunuh secara kejam. Pembantaian tsb terjadi 90 tahun sebelum Sultan Salahudin merebut kembali Jerussalem. Saat pasukan Muslim menguasai kota Jerussalem para penduduk beragama kristen dibiarkan tinggal di Jerussalem. Kecuali para tentara kristen diminta untuk meninggalkan kota. Para tentara tsb juga ditahan dan diminta memberikan tebusan sebesar yang mereka rampas selama pendudukan jerusalem. Namun, Sultan Salahudin yang baik hati seringkali memberikan uang tebusan sendiri dan memberi ongkos. Bahkan ia tak tega jika ada seorang ibu yang menggendong anaknya meminta agar suaminya (tentera kristen) dibebaskan tanpa syarat atau memberi bekal untuk perjalanan pulang ke negara asal (eropah).

Pergerakan Pasukan Sultan

Pasukan Sultan bergerak ke Tyre. Di sana menemukan pasukan salib (yang telah dibebaskan) sedang menyusun kekuatan kembali. Mereka langsung dilumpuhkan pasukan sultan. Pasukan muslim berhasil merebut kembali kota yang sebelumnya direbut pasukan salib, seperti kota Laodicea, Jabala, Saihun, Becas, Bozair, dan Derbersak. Sultan Salahudin juga berhasil menangkap bangsawan kristen bernama Guy de Lasignan. Kemudian Sultan membebaskannya dengan syarat ia harus segera pulang ke Eropa. Namun, Lasignan berkhianat, ia mengumpulkan tentara kristen untuk menyerang kembali kemudian mereka mengepung kota Ptolemais.

Saat Jerussalem jatuh ke pasukan sultan. Bangsa-bangsa di eropa kaget. Mereka menurunkan bantuan tentara salib. Raja-Raja Jerman dan Prancisbergerak, serta Raja Inggris bernama Richard—si berhati singa—bergerak untuk merebut kembali Jerussalem. Mereka mengepung Acre (Acre) berbulan-bulan sehingga banyak orangorang Islam menderita kelaparan dengan keadaan yang sangat mengenaskan. Atas tindakan Raja Inggris, yaitu Richard, maka muncullah kemarahan Sultan Salahuddin. Pasukan muslim bergerak. Dalam sebelas kali pertempuran, pasukan kristen berhasil dilumpuhkan oleh pasukan muslim. Atas kekalahan beruntun, Raja Richard mengajukan perjanjian damai dengan Sultan Salahuddin. Pada bulan September 1192 berakhirlah perang salib. Para pasukan salib diperintahkan meninggalkan kota suci Jerussalem, mereka memanggul kopor pulang ke eropa.Seorang ahli kristen bernama Michoud menyatakan: “Pasukan gabungan Barat (Pasukan Salib atau Pasukan Kristen) tidak bisa mendapat apa-apa kecuali merebut Akra danmenghancurkan kota Ascalon. Dalam perang ini, pasukan eropa menderita kerugian yang besar. Dari 600.000 pasukan (6 lakh) yang diutus dalam perang salib, termasuk pasukan-pasukan terbaik dan para ksatria pilihan, namun hanya 100.000 pasukan (1 lakh) saja yang pulang ke Eropa.” Jerussalem atau Darussalam yang di dalamnya terdapat Masjidil Aqsha akhirnya kembali ke tangan muslim di bawah kepemimpinan Sultan Salahuddin Al Ayubi setelah dikuasai selama 90 tahun oleh pasukan salib. Kota Darussalam kembali aman dan damai. Berbondong-bondong umat Islam melaksanakan shalat di Masjidil Aqsha. Demikian juga umat kristen diberi kebebasan untuk berkunjung ke tempattempat bersejarah peninggalan Yesus. Demikianlah Sultan Salahuddin mampu menjaga keamanan kota suci ketiga umat Islam, yakni Darussalam (Jerussalem). Sangatlah penting menjaga keamanan Darussalam sebab disanalah pusat dakwah nabi-nabi terkemuka. Di kota tersebut banyak peninggalan sejarah dari semenjak Nabi Ibrahim, Nabi Ishak, Nabi Yaqub, Nabi Musa-Harun, Nabi Daud sampai Nabi Sulaiman. Yang dilanjutkan oleh Keluarga Imran (Ali Imran), Nabi Zakariya, Nabi Yahya, Siti Maryam, sampai Nabi Isa. Itulah Sultan Salahudin seorang pimpinan yang salih berhasil menciptakan ketentaraman umat Islam melalui mewujudkan ketentraman tiga kota suci yaitu Mekkah, Madinah, dan Darussalam.

Trilogi Peperangan

Bagi memperkukuhkan tentera Islam, Salahuddin meminta negara Islam diurus di bawah satu pemerintahan. Walaupun cadangannya tidak dipersetujui sesetengah pihak termasuk pemimpin Syria, cita-cita Salahuddin itu termakbul.

Dalam bulan Zulkaedah 570 Hijrah (Mei 1175 Masihi), khalifah Abbasiyyah mengisytiharkan Salahuddin al-Ayubi sebagai Sultan Mesir dan menggelarkan dirinya sebagai Sultan al-Islam wa al-Muslimin. Pada tahun itu juga beliau membina kota pertahanan di Kaherah.

Pada tahun 583 Hijrah (1187 Masihi) berlaku Perang Salib kedua, yang juga dikenali sebagai Perang Hittin. Peperangan ini dipimpin sendiri oleh Salahuddin al-Ayubi hingga membuka jalan mudah untuk menawan kembali Baitulmaqdis.

Pada tahun 588 Hijrah (1192 Masihi) berlaku Perang Salib ketiga, hasil dendam dan kekecewaan golongan pembesar Kristian. Mereka berusaha merampas semula Baitulmaqdis daripada orang Islam. Walaupun perang Salib yang ketiga itu menggabungkan seluruh kekuatan negara Kristian, mereka tidak mampu menggugat kekuatan tentera Salahuddin al-Ayubi.

Pihak Kristian mengalami kekalahan dan ramai tentera terbunuh dan tertawan. Baitulmaqdis yang dikuasai orang Kristian selama 88 tahun, dapat ditakluki semula oleh Salahuddin al-Ayubi.

Lane-Poole (penulis Barat) mengesahkan, kebaikan hati Salahuddin mencegahnya daripada membalas dendam. Beliau menulis bahawa Salahuddin menunjukkanketinggian akhlaknya ketika orang Kristian menyerah kalah. Tenteranya sangat bertanggungjawab, menjaga peraturan di setiap jalan, mencegah segala bentuk kekerasan sehingga tidak ada kedengaran orang Kristian dianiaya.

Selanjutnya Lane-Poole menuliskan mengenai tindak-tanduk tentera Kristian ketika menawan Baitulmaqdis kali pertama pada 1099. Tercatat dalam sejarah bahawa ketika Godfrey dan Tancred menunggang kuda di jalan-jalan Jerusalem, jalan itu dipenuhi mayat, orang Islam yang tidak bersenjata diseksa, dibakar dan dipanah dari jarak dekat di atas bumbung dan menara rumah ibadat.

Darah membasahi bumi yang mengalir daripada pembunuhan orang Islam secara beramai-ramai. Ia juga mencemarkan kesucian gereja yang sebelumnya mengajar sifat berkasih sayang. Orang Kristian sangat bertuah apabila mereka dilayan dengan baik oleh Salahuddin.

Akhir Riwayat

Beliau mempersembahkan keseluruhan hidupnya untuk jihad di jalan Allah. Semasa berjihad Salahuddin al-Ayyubi selalu membawa sebuah peti tertutup yang amat dijaganya. Orang terdekat menyangka terdapat berbagai batu permata dan benda berharga tersembunyi di dalamnya. Tetapi selepas wafatnya apabila peti dibuka maka yang ditemui hanyalah sehelai surat wasiat dan kain kafan yang dibeli dari titik peluhnya sendiri dan sedikit tanah.

Apabila surat itu dibuka tertulis ” Kafankanlah aku dengan kain kafan yang pernah dibasahi air zam-zam ini, yang pernah mengunjungi kaabah yang mulia dan makam Rasulullah s.a.w. Tanah ini ialah sisa-sisa masa perang, buatkanlah darinya ketulan untuk alas kepalaku di dalam kubur”

Dari tanah tersebut dapat dibuat 12 ketulan tanah yang hari ini terletak di bawah kepala Salahuddin al-Ayyubi. Setiap kali Salahuddin al-Ayyubi kembali dari berperang yang dimasuki bertujuan berjihad kepada Allah, beliau akan berusaha mengumpulkan tanah-tanah yang melekat pada muka dan pakaiannya dan meletakkannya di dalam peti rahsia itu. Beliau telah berjaya mengumpulkan tanah yang boleh dibuat 12 ketulan, kiralah berapa banyak pertempuran yang dihadapinya kerana berjihad bagi menegakkan kalimah Allah!!

Ketika hayatnya, beliau lebih banyak berada di khemah perang daripada duduk di istana bersama keluarga. Siapa saja yang menggalakkannya berjihad akan mendapat kepercayaannya. Apabila hendak memulakan jihad melawan tentera salib, beliau akan menumpukan seluruh perhatiannya kepada persiapan perang dan menaikkan semangat tentera.

Di medan perang, beliau bagaikan seorang ibu garang kehilangan anak tunggal. Beliau bergerak dari satu hujung medan peperangan ke hujung yang lain untuk mengingatkan tenteranya supaya benar-benar berjihad di jalan Allah.

Beliau juga akan pergi ke seluruh pelosok tanah air dengan mata yang berlinangan mengajak manusia supaya bangkit membela Islam. Beliau meninggal dunia pada 27 Safar 589 Hijrah (1193 Masihi) pada usia 55 tahun di Damsyik, Syria slepas memerintah selama 25 tahun. Beliau sakit selama 14 hari sebelum menghembuskan nafas terakhir.

Pernah satu ketika, Salahuddin Al-Ayyubi menyuruh wazirnya balutkan tubuh dia dengan kain kafan tapi Salahuddin Al-Ayyubi pesan supaya tangannya dibiarkan terbuka. Wazirnya menjawab “Aku tidak sanggup melakukannya”. Kata Salahuddin Al-Ayyubi, “Kalau begitu, engkau lakukannya di saat aku mati nanti. Sampai waktunya yang telah ditetapkan, Salahuddin menghembuskan nafas yang terakhir. Wazirnya melaksanakan pesan Salahuddin Al-Ayyubi. Seluruh tubuhnya dibalut dengan kain kafan kecuali tangannya dibiarkan terbuka. Semasa jenazah diusung, ramai la yang melihat tangan Salahuddin Al-Ayyubi tak berbalut. Mereka bertanya kepada wazir Salahuddin Al-Ayyubi “Kenapa engkau biarkan tangannya dibiarkan terbuka?” Jawab wazir tersebut, “Baru kini aku mengerti. Salahuddin Al-Ayyubi ingin menunjukkan bahawa tiada ada apa yang akan dibawa ketika mati nanti.” 

Sinopsis

Kepiawaian Sultan Salahuddin menaklukan pasukan salib tidak hanya dikenal oleh umat Islam, melainkan ia juga telah menjadi legenda bangsa Eropa. Sultan Salahuddin yang wafat 4 Maret 1193, tidak lama setelah merebut kota suci, telah meninggalkan keteladanan yang sangat berkesan dalam ingatan umat Islam. Ia melambangkan seorang panglima yang penyayang, sederhana, dan memperlakukan non-Muslim dengan perlakuan yang manusiawi. Tidaklah heran jika ia tidak hanya menjadi panutan muslim, melainkan ia pun disegani oleh balatentara dari eropa, bahkan sampai kini Sultan Salahuddin tetap menjadi panutan mereka. Jamil Ahmad mengutip pernyataan Philip K. Hitti, seorang ilmuwan Eropa: “Sikap terpuji Sultan Salahudin telah menyentuh imajinasi penulis-penulis kisah berbahasa Inggris, para penulis novelis modern dan ia juga selalu dikenang sebagai suri teladan bagi kesopanan dan kekesatriaan.”

sejarah kejadian manusia

ASAL USUL KEJADIAN MANUSIA

Betapa payahnya malaikat meminta tanah dari bumi…

Pada suatu ketika, Allah SWT menitahkan kepada malaikat Jibril supaya turun ke bumi untuk mengambil sebahagian tanahnya untuk mencipta Adam, Akan tetapi apabila beliau sampai ke bumi , bumi enggan membenarkan tanahnya diambil untuk dijadikan Adam, kerana bumi khuatir Adam jadi maksiat kepada Allah. Lalu Jibril kembali ke hadrat Tuhan, ia tidak dapat berbuat apa-apa, mendengar sumpah bumi. Begitulah seterusnya, Allah memerintah malaikat Mikail, jawapan bumi masih sama dan selepas itu Allah memerintahkan malaikat Israfil, tetapi malangnya jawapan bumi masih tidak berganjak, dan masing-masin kembali dengan tangan yang hampa.

Lalu yang terakhir, Allah menyuruh malaikat Izrail turun ke bumi. Kata Allah: ” Hai Izrail engkaulah kini yang aku tugaskan mengambil tanah. Meskipun bumi bersumpah-sumpah dengan ucapan bagaimanapun jangan engkau mundur. Katakan bahawa kerjakan atas perintah dan atas namaKu. Apabila Izrail turun ke bumi dan menyampaikan perintah Allah kepada bumi, maka akhirnya barulah bumi mengizinkan akan tanahnya itu diambil. Setelah Izrail mengambil beberapa jenis tanah, kembalilah dia ke hadrat Allah.Lalu Allah berfirman :”Ya Izrail, pertama engkau yang Ku-tugaskan mengambil tanah, dan kemudian di belakang hari kelak akan kutugaskan engkau mencabut roh manusia.Maka khuatirlah Izrail kerana bimbang dibenci oleh uma manusia.

Lalu Allah berfirman lagi: “tidak, mereka tidak akan memusuhi kamu, Aku yang mengaturnya, dan aku jadikan kematian mereka itu bersebab, terbunuh,terbakar,sakit dan sebagainya.

TANAH YANG BAGAIMANA DIJADIKAN?

1. Tanah tempat bakal berdirinya Baitul Mugaddis
2. Tanah Bukit Tursina
3. Tanah Iraq
4. Tanah Aden
5. Tanah Al-Kautsar
6. Tanah tempat bakal berdirinya Baitullah
7. Tanah Paris
8. Tanah Khurasan
9. Tanah Babylon
10. Tanah India
11. Tanah syurga
12. Tanah Tha’if

Kata Ibnu Abbas :

1. Kepala Adam dari tanah Baitul-Muqaddis, kerana di situlah otak manusia,dan disitulah tempatnya akal.

2. Telinganya dari tanah Bukit Thursina, kerana dia alat pendengar dan tempat menerima nasihat.

3. Dahinya dari tanah Iraq,kerana disitu tempat sujud kepada Allah.

4. Mukanya dari tanah Aden, kerana disitu tempat berhias dan tempat kecantikan.

5. Matanya dari tanah telaga Al-Kautsar, tempat menarik perhatian.

6. Giginya dari tanah Al-Kautsar, tempat memanis-manis.

7. Tangan kanannya dari tanah Kaabah, untuk mencari nafkah dan kerjasama,sesama manusia.

8. Tangan kirinya dari tanah Paris,tempat beristinjak.

9. Perutnya dari tanah Babylon.Disitulah tempat seks(berahi) dan tipudaya syaitan untuk menjerumuskan manusia ke lembah dosa.

10. Tulangnya dari tanah Bukit Thursina, alat peneguh tubuh manusia.

11. Dua kakinya dari tanah India, tempat berdiri dan jalan.

12. Hatinya dari tanah syurga Firdaus, kerana di situlah iman, keyakinan,ilmu,kemahuan dan sebagainya.

13. Lidahnya dari tanah Tha’if, tempat mengucap Syahadat, bersyukur dan mendoakan kepada Tuhan.

Bagaimanakah prosesnya :

1. Ketika Allah akan jadikan Adam, tanah itu dicampuri air tawar,air masin,air hanyir, angin, api.Kemudian Allah resapkan Nur kebenaran dalam diri Adam dengan berbagai macam “sifat”.

2. Lalu tubuh Adam itu digenggam dengan genggaman “Jabarut” kemudian diletakkan didalam “Alam Malakut”.

3. Sesungguhnya tanah yang akan dijadikan “tubuh Adam” adalah tanah pilihan.Maka sebelum dijadikan patung, tanah itu dicampurkan dengan rempah-rempah ,wangi-wangian dari sifat Nur Sifat Allah, dan dirasmi dengan air hujan “Barul Uluhiyah”.

4. Kemudian tubuh itu dibenamkan didalam air “Kudral-Izzah-Nya” iaitu sifat “Jalan dan Jammal”.Lalu diciptakan menjadi tubuh Adam yang sempurna.

5. Demikian pula roh, ketika itu diperintah masuk kedalam tubuh Adam, ia pula merasa malas dan enggan, malah ia berputar-putar, mengelilingi patung Adam yang terlantar.Kemudian Allah menyuruh malaikat Izrail untuk memaksa roh itu masuk, akhirnya mahu tidak mahu roh itupun masuk dan menyerah kepada Izrail.

Menurut riwayat ketika Adam masih berada di syurga, sangat baik sekali kulitnya. Tidak seperti warna kulit kita sekarang ini. Kerana Adam telah diturunkan ke dunia, terjadilah perubahan pada warna kulitnya. Sebagai peringatan: yang masih tertinggal warnanya hanyalah pada kuku manusia.

Hal ini kita biasa lihat meskipun orang kulitnya hitam, tetapi warna kukunya adalah sama, ialah putih kemerah-merahan. Dijadikan pada tubuh Adam ada sembilan rongga atau liang.Tujuh buah liang di kepala,dan dua buah liang dibawah badan letaknya.Tujuh buah letaknya di kepala : dua liang mata,dua liang telinga, dua liang hidung dan sebuah liang mulut.Yang dua macam di bawah : sebuah liang kemaluan dan liang dubur.

Dijadikan pula lima buah pancaindera :

1. Mata alat penglihatan
2. Hidung alat penciuman
3. Telinga alat pendengaran
4. Mulut alat perasa manis,masin dan sebagainya.
5. Anggota tubuh lainya seperti kulit, telapak tangan, untuk perasa halus, kasar dan sebagainya.

Setelah Roh masuk ke dalam tubuh Adam : Lalu roh itu masuk perlahan-lahan sehingga ke kepalanya yang mengambil masa 200 tahun. Demikianlah Allah memberi kekuatan pada Izrail untuk memasukkan roh ke dalam tubuh Adam.Dahulu Izrail ditugaskan mengambil tanah untuk Adam, dan kini dia pula ditugaskan untuk mencabut nyawa umat manusia.

Setelah itu meresap ke kepala Adam, maka terjadilah otak dan tersusunlah urat-urat sarafnya dengan sempurna. Kemudian terjadilah matanya seketika itu matanya terus terbuka melihat dan melirik kekiri dan ke kanan. Dan juga melihat ke bawah di mana bahagian badannya masih merupakan tanah keras.Dilihatnya kiri dan kanan para malaikat yang sedang menyaksikan kejadian dia.

Ketika itu Adam telah dapat mendengar para malaikat mengucapkan tasbih dengan suara merdu dan mengasyikkan. Kemudian ketika roh sampai kehidungnya lalu ia bersin, serta mulutnya terbuka. Ketika itulah Allah ajarkan padanya mengucap Alhamdulillah. Itulah ucapan Adam pertama kalinya kehadrat Allah.

Lalu Allah berkata: “Yarkhamukallah” yang ertinya: “semoga engkau diberi rahmat Allah” Oleh kerana itu jika orang bersin menjadi ikutan sunat mengucap “Alhamdulillah” dan orang yang mendengarnya sunat mengucapkan “Yarkhamukallah”.

Kemudian ketika roh sampai pada dadanya, tiba-tiba saja ia mahu bangun. Padahal bahagian badannya kebawah masih menjadi tanah keras. Di sini menunjukkan sifat manusia yang suka tergesa-gesa (tidak sabar). Sebagaimana firman Allah SWT bermaksud :”Dan adalah manusia itu, suka tergesa-gesa”.(Al-Israk:II) Maka ketika roh itu sampai di bahagian perutnya, maka terjadilah susunan isi perut dengan sempurna. Maka seketika itu terasalah lapar. Kemudian terus roh itu meresap sampai ke seluruh tubuh Adam, tangan, kaki lalu terjadi darah daging dan tulang, urat-urat, berkulit dengan sempurna, yang mana kulit itu kian lama kian bagus dan halus. Begitulah proses kejadian-kejadian tubuh Adam.

Setelah kejadian Adam sempurna sebagai manusia baru, maka dialah merupakan jenis makhluk manusia yang pertama.Wajahnya cukup cantik, semua malaikat berasa kagum lihat Adam yang begitu menawan. Kemudian Adam diarak oleh malaikat-malaikat selama 100 tahun lalu diperkenalkan kepada seluruh penghuni langit pertama hinggalah yang ketujuh sebelum dibawa ke syurga tempat mula-mula Adam dijadikan.

Renungan : Sesungguhnya Allah itu Maha Besar, Maha Agung , Maha pencipta sekian alam dan pencipta setiap kejadian. Bertaqwalah kita kepadaNya, kerana pada Allah-lah kita akan dikembalikan.”

KERJA RUMAH TERANCANG CUTI MAC TING 5 2011

Soalan Esei


BAB 2

1 (a) Jelaskan enam sebab berlakunya penentangan pemimpin tempatan terhadap British di Tanah Melayu. (hal. 30-31)
(6 markah)
(b) Galurkan peristiwa yang membawa kepada penentangan Penghulu Dol Said di Naning terhadap British. (hal. 31-32)
(8 markah)
(c) Mengapakah penduduk tempatan di Perak menentang British? (hal. 37)
(6 markah)
2 (a) Ceritakan urutan peristiwa penentangan Dato’ Maharaja Lela dan orang Melayu di Perak terhadap British. (hal. 38)
(8 markah)
(b) Mengapakah berlakunya penentangan oleh Yam Tuan Antah terhadap British di Negeri Sembilan? (hal. 39)

KERJA RUMAH TERANCANG CUTI MAC TING 4 2011

1 Agama Hindu dan Buddha telah meninggalkan kesan yang ketara ke atas pelbagai aspek kehidupan masyarakat awal di Asia Tenggara

(a) Jelaskan proses kedatangan pengaruh Hindu dan Buddha ke Asia Tenggara
[6 markah]

(b) Terangkan empat pengaruh Hindu dan Buddha dalam sistem pemerintahan kerajaan awal di Asia Tenggara.
[8 markah]

(c) Pada pendapat anda, apakah bahasa Sanskrit kepada masyarakat
awal di Asia Tenggara ?
[6 markah]

ORGANISASI PENTAKSIR KERJA KURSUS SEJARAH 2011

Projection2011

PMR

100 % A

SPM

GP      0.62
A+     60 orang
A       65  orang
A-      10 orang

AHLI PANITIA

KETUA PANITIA
  • TN HJ NOR SALLEH NGATIMIN
AHLI
  • PN JAMILAH ZAMAH SHARI
  • PN JULIANA MADON
  • PN NOR ASYIKIN AHMAD
  • AHMAD  FAUZAN MOHAMED NOR